TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Yayasan Nur Hayat di Perum Tirta Agung Medoan Ayu Surabaya digegerkan dengan penemuan sebuah granat aktif di dalam sebuah lemari, Senin (20/5/2013).

Granat jenis nanas itu ditemukan dalam sebuah kardus kecil di antara tumpukan pakaian di dalam lemari sumbangan dari Hj Asih, asal Jalan Pulo Wonokromo, Surabaya.

Penemuan granat tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Rungkut. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan oleh tim penjinak bom Gegana Polda Jatim, lalu diamankan di Polda Jatim.

“Granat ini memang masih aktif, namun tidak berbahaya. Sebab, pemiliknya sepertinya sudah paham betul dengan granat ini, sehingga memisahkan antara granat dan detonator pemantiknya,” kata Kasubden (Kepala Sub Datasemen) Jinbom Polda Jatim AKP Teguh Santoso.

“Setelah dilakukan pemeriksaan, granat tersebut diamankan di Polda Jatim. Namun, sejumlah saksi juga kita mintai keterangan untuk mengungkap semua terkait peristiwa ini,” sambung Kapolsek Rungkut Kompol Yakob Silvana.

Granat ini ditemukan pada Senin pagi (20/05/201) oleh Nurhadi, pengurus yayasan bagian kepegawaian dan Mujiono, supir di yayasan tersebut. Saat membuka lemari pakaian itu, keduanya menemukan granat di dalam sebuah kardus di dalam lemari.

Lemari itu merupakan pemberian atau hibah dari Hj Asih dan sudah diterima pihak yayasan sejak hari Minggu lalu. Bantuan ini berupa tiga lemari pakaian lengkap dengan pakaian bekas yang ada di dalamnya. Dan baru pada Senin pagi (20/05/2013), lemari tersebut dibuka oleh pihak yayasan.

“Setelah dibuka, ternyata di dalamnya ada sebuah granat. Dan dari pemeriksaan yang dilakukan, diketahui bahwa Hj Asih merupakan istri almarhum Peltu Sujak’i, anggota TNI AL yang berdinas di Lantamal,” ujar Yakob.

Kemungkinan besar, granat ini milik almarhum Peltu Sujak’i yang disimpan di dalam lemari di antara tumpukan pakaiannya. Untungnya, pemilik paham betul bahwa barang itu berbahaya sehingga dipisahkan antara granat dan detonator pemantiknya.