Jatim Jadi Pusat Mutu Perikanan
Dari pihak PT Jatim Graha Utama, akan menyediakan lahan seluas 40.000 meter persegi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Jatim dipercaya menjadi pelopor peningkatan mutu hasil perikanan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Salah satu wujud program itu berupa kerjasama dengan PT Graha Jatim Utama untuk membangun fasilitas, sarana dan prasarana bidang kelautan dan perikanan di Pasar Induk Modern Puspa, Taman, Sidoarjo.
Sekretaris Jenderal KKP, Sjarief Widjaja mengatakan kerjasama akan berlangsung dalam jangka waktu 30 tahun. Dalam kerjasama ini pemerintah akan membangun fasilitas perikanan dan kelautan untuk meningkatkan mutu dari uang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Dari pihak PT Jatim Graha Utama, akan menyediakan lahan seluas 40.000 meter persegi. "Ini adalah fasilitas pertama di Indonesia," kata Sjarief, Selasa (21/5/2013).
Ia menjelaskan, fasilitas tersebut akan meningkatkan mutu dan keamanan produk hasil perikanan akan terjamin.
Fasilitas yang segera dibangun adalah instalasi karantina ikan, laboratorium uji mutu, cold storage dan fish market higienis. Anggaran yang disiapkan oleh pemerintah sebesar Rp 30 hingga Rp 40 miliar.
Sjarief memaparkan peran pemerintah yang paling utama adalah sebagai pembina, pendorong suatu kegiatan ekonomi salah satunya dengan bekerjasama dengan Jatim dalam bidang perikanan.
“Nantinya, akan dibuat suatu standar mutu dan kualitas hasil ekspor dari Jatim. Sebaliknya, impor perikanan dari luar masuk ke Indonesia khususnya Jatim harus dikarantina terlebih dahulu,” terang Sjarief.
Pusat karantina ikan diperlukan karena untuk antisipasi produksi perikanan yang beredar bebas dari penyakit maupun virus. “Semua yang masuk ke Jatim harus melalui proses screening supaya mendapat kualitas yang bagus dan secara tidak langsung harga juga ikut naik dan tingkat kesejahteraan akan naik,” tambahnya.
Direktur Utama PT Jatim Graha Utama, Erlangga Satriagung menyebut pembangunan fasilitas di Pasar Induk Modern Puspa Agro akan dilakukan secara bertahan dan dimulai tahun ini juga.
“Tahun ini yang dibangun Karantina ikan dan laboratorium uji mutu, baru tahun depan akan dilanjutkan dengan pembangunan cold storage dan pasar ikan higienis,” ujar Erlangga, Selasa (21/5/2013).
Biaya untuk membangun instalasi karantina ikan sebesar Rp 20 miliar. Fasilitas cold storage yang dibangun memiliki kapasitas produksi hingga 5.000 ton.
“Semua fasiltas itu akan dibangun dari awal di area Puspa Agro, semua biaya pembangunan dari pemerintah pusat,” ungkap Erlangga.
Ia menyebut keberadaan fasilitas perikanan di Puspa Agro nantinya akan memiliki fungsi sentral mengingat di tahun 2015 mau tidak mau Indonesia harus menghadapi pasar bebas ASEAN.
“Jatim akan menjadi pusat pengetesan mutu ikan untuk wilayah Indonesia Tengah dan Indonesia bagian Timur, dalam hal ini masyrakat akan mendapat jaminan kualitas, sedangkan produk perikanan untuk ekspor juga bisa terpantau mutunya. Jangan sampai nanti ikan impor banyak masuk sedangkan kita tidak bisa ekspor," tambah Erlangga.