TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Tingkat kelulusan Kota Yogyakarta dipastikan meningkat, menyusul Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Yogya melakukan kroscek dan klarifikasi terkait hasil pengumuman kelulusan SMA/SMK. Apabila sebelumnya 10 siswa di SMA Kota Yogya dinyatakan tidak lulus, jumlah tersebut berubah menjadi hanya dua orang yang tidak lulus.

Demikian diungkapkan Kepala Disdik Kota Yogya, Edi Hery Suasana, Sabtu (24/5/2013). Menurutnya, hasil itu sekaligus merubah tingkat kelulusan di Kota Yogya.

"Jadi tingkat kelulusan siswa di Kota berubah menjadi 99,8 persen, untuk SMA hanya ada dua siswa yang dipastikan tidak lulus, dan SMK satu siswa," terangnya.

Ia menjelaskan, pihaknya melakukan kroscek hasil nilai kelulusan yang diterima dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Rabu (23/5/2013) siang. Edi mengatakan, dalam daftar tersebut, terdapat kejanggalan, terutama Nilai Sekolah (NS) siswa yang dinyatakan tidak lulus.

Disdik pun akhirnya berkoordinasi dengan sekolah yang NS-nya bermasalah. Setelah ditelusuri, ternyata sumber permasalahannya berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pusat.

"Nilai sekolah yang disetorkan dari kami dan yang dikirimkan oleh Kemendikbud berbeda, kami juga tidak tahu kok bisa terjadi seperti itu. Nilainya yang dari pusat itu jauh lebih rendah, makanya nilai akhir sejumlah siswa itu anjlok dan tidak lulus," urainya.

Meski demikian, Edi berujar hal tersebut telah diselesaikan oleh Disdik Kota dan Disdikpora DIY. Hasil terbaru pun telah diumumkan kepada siswa, termasuk delapan siswa yang akhirnya dinyatakan lulus.

"Semuanya sudah beres, kami juga sudah mengumumkan bersamaan dengan yang lain, yang delapan siswa itu dipastikan lulus," katanya.

Sebelumnya, Kepala Disdikpora DIY, Baskara Aji, membenarkan memang ada beberapa nilai sekolah siswa di DIY yang mengalami masalah dan mempengaruhi hasil kelulusan siswa. Ia pun telah menginstruksikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota serta sekolah yang bersangkutan, untuk menghitung ulang nilai sekolah siswa.

"Kami sudah instruksikan itu, dan saya juga yakin hasil dan jumlah siswa yang tidak lulus itu masih akan bisa berubah," tutur Aji. (ton)