Polisi, Tentara, Lurah, Pengusaha dan Wartawan Diamuk Massa
Ribuan warga Kelurahan Payuputat Kecamatan Prabumulih Barat kota Prabumulih, Selasa (28/5/2013) sore, mengamuk dengan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Sumsel
TRIBUNNEWS.COM, PRABUMULIH - Ribuan warga Kelurahan Payuputat Kecamatan Prabumulih Barat kota Prabumulih, Selasa (28/5/2013) sore, mengamuk dengan menghancurkan kantor lurah dan memukuli Lurah dan seorang pengusaha hingga keritis.
Lurah Payuputat, Prana Desta SIP dan seorang pengusaha yang juga merupakan mantan kepala Hakim Kepala Pengadilan Aceh Eka Samindra SH, mengalami keritis di Rumah Sakit Pertamina. Tidak hanya itu, anggota dari Polres Prabumulih Aiptu Harahap dan Briptu Sigit serta anggota Koramil Kapten Masrul luka dibagian kepala akibat lempar batu oleh warga. Selain itu beberapa wartawan termasuk wartawan Tribun Sumsel, Edison, menderita luka-luka akibat amukan massa yang kesal dengan aksi yang diliput.
Ribuan warga melakukan aksi brutal ini akibat kesal dengan ulah Lurah yakni Prana Desta SIP yang telah menjualkan sebanyak 920 hektar tanah kebun warga di perbatasan Kelurahan Payuputat. Lahan tersebut dijual lurah tersebut dengan tiga bagian yakni di kawasan Lontar sebanyak 150 hektar, kawasan Lebung Bujung sebanyak 250 hektar dan di kawasan lematang sebanyak 520 hektar.
Sebanyak 920 hektar lahan itu dijual dengan nilai ratusan juta rupiah ke beberapa pengusaha di kota Prabumulih. Modus yang digunakan Lurah dengan membuat surat atas nama pengusaha yang juga merupakan mantan kepala Hakim Kepala Pengadilan Aceh Eka Samindra SH, selanjutnya dari Eka dijual ke pengusaha lain dengan harga ratusan juta.
Warga baru mengetahui jika lahan mereka telah dijual lurah tersebut setelah Camat Prabumulih Barat tidak mau menandatangai surat jual beli dan melakukan klarifikasi serta bermaksud meminta tanda tangan ke warga di Kelurahan tersebut.
Warga yang mengetahui hal itu kemudian mengamuk, secara beramai-ramai mendatangi kantor kelurahan yang mana pada saat itu Prana Desta dan seorang pengusaha bernama Eka berada di sana.
Sampai berita ini diturunkan, polisi terus mengerahkan pasukan ke lokasi kejadian.