Laporan Wartawan Tribun Medan / Irfan Azmi Silalahi

TRIBUNNEWS.COM MEDAN,- Kasi Penkum Kejati Sumut Chandra Purnama, mengaku sosok Bambang pernah ia kenal ketika menjabat sebagai Wakajatisu. Saat itu Chandra bertugas sebagai Kasi Eksekusi Kejati Sumut. Namun, jabatan Bambang yang begitu singkat di Kejati Sumut ketika itu, membuat karakternya tak begitu diingat.

Menurut Chandra, Bambang menjabat Wakajatisu priode 26 Mei 2011 sampai dengan 8 September 2011. Menurut Chandra, ketika menjabat Wakajatisu, perkara yang tengah ditangani Kejati Sumut ketika itu adalah dugaan korupsi Bank BNI 46 Cabang Jalan Pemuda Medan. Saat itu prosesnya masih penyelidikan (lid). "Sempat jumpa. Saat itu ada perkara lid-nya BNI bapak itu sudah ada," ujarnya, Kamis (30/5).

Chandra sendiri mengatakan acara pisah sambut Kajati Sumut dilakukan oleh pihak Pemprov Sumut. "Pemprov Sumut yang ngatur. Besok tidak ada pisah sambut di sini (gedung Kejati Sumut). Yang punya hajatan kan Pemprov Sumut. Kalau internal saya belum tau," ujarnya.

Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Yuspar, mengaku belum pernah bertemu dengan Bambang. "Saya belum pernah jumpa. Nanti la saya jawab itu kalau sudah bertugas di sini," ujar Yuspar singkat.

Sementara itu, mantan Asisten Intelijen Kejati Sumut (Asintel) Raja Nafrizal, mengaku kenal dengan Bambang. Tetapi ia sendiri yang kini bertugas di Kejagung, tidak mengenal sosok Bambang. Hal itu dikarenakan, ketika Bambang menjabat Wakajatisu, ia masih menjabat sebagai Kajari Medan.

"Mana boleh aku mengometari jabatan itu. Ga etis, gila apa. Kalau saya ditanya bagus semua la. Saat itu saya masih Kajari Medan dan belum masuk gedung Kejatisu. Jadi sebenarnya yang tau kasi-kasi dan asisten-asisten sebelum saya," ujarnya saat dikonfirmasi via selulernya.(Irf)