26 Imigran Gelap Asal Iran Ditangkap di Perairan Wakatobi
Penangkapan 26 imigran gelap asal Iran di perairan Karang Kapota, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, oleh aparat kepolisian setempa
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM KENDARI — Perairan Sulawesi Tenggara masih merupakan jalur favorit para imigran untuk menuju ke negara Australia. Hal itu dibuktikan dengan penangkapan 26 imigran gelap asal Iran di perairan Karang Kapota, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, oleh aparat kepolisian setempat, Rabu (5/6/2013).
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Wakatobi AKBP Hotman Damanik mengatakan, para imigran itu diangkut oleh sebuah kapal motor bernama Subur Mulia di perairan laut Karang Kapota dari Kendari menuju Australia.
"Kami mendapat informasi dari para nelayan sekitar tentang adanya penumpang kapal yang mencurigakan memuat imigran gelap, lalu patroli gabungan Polri dan DKP menuju ke lokasi dan mengamankan penumpang 26 WNA asal Iran. Selanjutnya, mereka (imigran) dievakuasi," terang Hotman dihubungi Kamis (6/6/2013) malam.
Menurutnya, dari 26 imigran tersebut, tercatat 18 orang pria dan 8 orang perempuan. Terdapat dua orang anak-anak yang berumur 2 hingga 10 tahun. Sementara itu, nakhoda kapal, Kiki (57), dengan dua orang anak buah kapal (ABK) bernama Madia (30) dan Arjun (16), langsung digelandang ke Polres Wakatobi untuk dimintai keterangan.
"Dua orang merupakan warga Desa Mola Selatan, Kabupaten Wakatobi, dan satu orang lagi dari Kabupaten Muna. Saat ini, mereka masih ditahan dan diperiksa terkait keterlibatan mereka yang telah mengangkut para imigran itu," pangkasnya.
Hotman melanjutkan, para imigran gelap tersebut telah dievakuasi dan ditampung sementara di salah satu penginapan di Wangiwangi, Kabupaten Wakatobi. "Rencananya para pencari suaka akan diberangkatkan ke Kendari pada hari Minggu (9/6/2013) dan selanjutnya akan ditangani oleh Satgas People Sumggling di Polda Sultra dan diserahkan ke kantor Imigrasi Kendari untuk diproses lebih lanjut," tandas Kapolres Wakatobi.
Sebelumnya diberitakan, ratusan gelombang imigran gelap dari berbagai negara di timur tengah berhasil diamankan petugas kepolisian daerah Sulawesi Tenggara. Mereka telah dikirim ke rumah detensi imigrasi (Rudenim) dan sebagian di antaranya masih ditampung di penginapan di Kendari.