TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Warga Sarijadi berharap jangan ada lagi pungutan di sekolah yang membebani orangtua siswa. Hal tersebut diungkapkan warga saat kedatangan calon wali kota yang sedang berkampanye.

"Ya saya mah hanya berharap wali kota itu harus bisa menciptakan suasana anu repeh rapih. Terus bagusnya mah harus bisa menjadikan harga sandang pangan murah, dan sekolah harusnya gratis, jangan lagi ada pungutan dari sekolah," kata Priatna (69), warga RW 02 Kelurahan Sarijadi, Kecamatan Sukasari yang sudah bercucu 14 itu penuh harap.

Sementara pasangan Eswan (Edi Siswadi - Erwan Setiawan) nomor 1, mengawali kampanyenya dengan mendatangi warga di kawasan Garuda Kelurahan Dunguscariang, menemui warga di GOR Aspal Sukajadi, Kecamatan Sukasari, dan terakhir menghadiri acara peringatan Isra Mi'raj di Gedung Serba Guna RW 07 blok 13 Kelurahan Sarijadi, Kecamatan Sukasari.

Uniknya dalam peringatan Isra Mi'raj, sang Ustaz H Budi yang juga tokoh keagamaan di kecamatan itu dalam tausyiahnya tentang perjalanan Rasul SAW dari masjidil haram ke masjidil aqsa masih bisa-bisanya menyisipkan tentang kampanye untuk nomor 1.
Seorang warga yang menghadiri acara peringatan Isra Mi'raj mengatakan sekarang ini memang sedang musim kampanye. Dalam peringatan Isra Mi'raj saja, calon wali kota dan wakilnya bisa hadir.

Sementara Edi yang didampingi Erwan dalam kampanyenya dihadapan warga mengatakan siapa menjadi pelayan masyarakat, bukan untuk menjadi pemimpin yang dilayani masyarakat.

"Kami juga siap untuk membereskan semua masalah kota dan masyarakat Bandung yang belum beres," kata Edi yang langsung meminta Erwan untuk menjelaskan soal layanan-layanan dan program yang dilaksanakannya termasuk tentang Kartu Katumbiri.

Sementara itu, pasangan calon nomor 3, Wawan Dewanta - HM Sayogo mengawali kampanyenya dengan mendatangi rumah-rumah warga di kawasan permukiman padat penduduk, Jumat (7/6/2013). Calon wali kota dan wakil wali kota yang diusung
secara independen ini mendatangi warga RT 04/11 Kelurahan Neglasari, Kecamatan Cibeunying Kaler, dan warga di kawasaan RW 11 Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cibeunying Kidul.

Dalam kunjungan itu Dewanta-Sayogo lebih banyak mengajak warga diskusi segala permasalahan pembangunan yang dinilai masyarakat masih kurang. Selain itu Dewanta-Sayogo juga banyak memberi informasi kepada masyarakat tentang bagaimana menghilangkan budaya korupsi termasuk soal politik uang yang yang merupakan cikal bakal terjadinya korupsi.

"Saya mah beraharap wali kota ke depan itu benar-benar tidak korupsi, agar kebutuhan masyarakat bisa benar-benar dipenuhi," kata Anang (35), warga Neglasari. (ddh)