Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Arang Batok Kelapa Asal Maluku Utara Digemari Orang Eropa

Karena itu, seorang pengusaha briket rela datang ke Maluku Utara hanya untuk mencari arang dari batok kelapa

zoom-in Arang Batok Kelapa Asal Maluku Utara Digemari Orang Eropa
WARTA KOTA/Henry Lopulalan
Siti (6) mengemas arang batok kelapa tanpa mengunakan tutup hidung ataupun sarung tangan di rumahnya Kawasan Rawa Malang, Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (31/5/2013). Dalam sehari ia mampu mengemas satu karung batok kelapa menjadi 100 kemasan dan setiap sepuluh ikat dijual seharga Rp 10.000. (WARTA KOTA/Henry Lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, TERNATE - Siapa sangka, arang dari batok kelapa di Maluku Utara menjadi pilihan terbaik bagi bangsa Eropa. Karena itu, seorang pengusaha briket rela datang ke Maluku Utara hanya untuk mencari arang dari batok kelapa.

Bekir Parlaktas, pengusaha briket asal Jerman yang ditemui di Sofifi, mengungkapkan arang dari batok kelapa yang ada di Maluku Utara merupakan yang terbaik di Indonesia. Dia pun berencana membangun kerja sama dengan CV Sabut Kelapa Halmahera sebagai pemasok briket ke Jerman untuk dipasarkan di Eropa dan negara-negara Arab.

"Saya sudah lima tahun bisnis ini. Marketnya bagus di Eropa sehingga saya ke sini untuk mencari material yang bagus untuk membuat briket. Karena batok kelapa dari Maluku Utara ini sangat bagus," ungkap Bekir melalui relasinya yang juga pengusaha briket dengan berbahasa Indonesia, Rabu (12/6/2013).

Menurut Bekir, di Indonesia banyak ditemukan batok kelapa untuk dibuat arang sebagai bahan baku briket. Di antaranya Jawa dan Jambi. Namun dia lebih menyukai di Maluku Utara karena kualitasnya yang lebih bagus.

"Maluku Utara memiliki kualitas batok kelapa yang berkualitas untuk dibuat arang sebelum dibuat briket. Kalau sudah jadi briket, nantinya akan dipasarkan di restoran-restoran yang ada di Eropa," ungkapnya.

Bekir menjelaskan, hasil pembakaran arang dari batok kelapa yang berasal dari Maluku Utara sebelum dibuat briket berwarna putih. Sedangkan dari daerah lain di Indonesia justru berwarna kecoklatan. Kualitas yang lebih bagus itu yakni berwarna putih dan banyak sekali ditemukan di Maluku Utara.

Dia pun berjanji, dalam waktu dekat akan kembali lagi ke Maluku Utara dengan membawa mesin pembuat briket. Mesin tersebut diberikan kepada CV Sabut Kelapa Halmahera untuk memproduksi kriket.

Berita Rekomendasi

Imran Chalil, pemilik CV Sabut Kelapa Halmahera saat diwawancarai mengatakan, di Maluku Utara tidak hanya batok kelapa saja yang bisa dibuat bahan baku briket. "Ada juga cangkang dari kulit kenari, jadi saya akan bawa investor Jerman ini ke Pulau Makian untuk melihat cangkang kenarinya. Karena cangkang kenari juga kualitasnya lebih bagus dibanding batok kelapa," ungkap Imran.

Pulau Makian merupakan salah satu pulau yang ada di gugusan Kepulauan Halmahera. Pulau ini dikenal sebagai pulau kenari karena mata pencarian masyarakat setempat bercocok tanam pohon kenari. (Anton Abdul Karim)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas