Laporan Wartawan Tribun Sumsel, Mukmin

TRIBUNNEWS.COM – Meroketnya harga jengkol di pasaran saat ini, membuat sejumlah rumah makan padang tidak mau ambil resiko dengan menyediakan sambal jengkol ataupun semur jengkol.

Berdasarkan pantaun Tribun Sumsel Senin (17/6/2013) di sejumlah rumah makan, memang rata-rata sudah tidak menyediakan lagi menu dari bahan dasar jengkol.

Fitri (24) kasir rumah makan Siang Malam mengatakan, sudah sebulan ini tidak menyediakan sambal jengkol, karena selain mahal harganya, juga disebabkan persediaan jengkol di pasar sangat sedikit. kalaupun ada kualitasnya jelek.

"Sambal jengkol biasanya dijual per porsinya Rp10.000. Kalau harga jengkolnya mencapai Rp.60.000-80.000 per kilogram, berapa lagi kami menjual sambal jengkol tersebut," jelas Fitri.

Sementara itu kerupuk jengkol, yang sering dititipkan di warung-warung juga tidak terlihat lagi. Ardila (44) pemilik warung mengatakan sudah lama sales kerupuk jengkol tidak menitipkan kerupuk jengkolnya. "Iyo biasonyo ado dek, mungkin karno jengkol naik ini, jadi salesnyo dak jualan," ujar Ardila.