Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rini dan Anaknya Disandera RS Tiara Siantar

Rini Warga Jalan Asahan Komplek Perumahan veteran Korem terpaksa "Disandera" pihak rumah sakit Tiara

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Rini dan Anaknya Disandera RS Tiara Siantar
ilustrasi 

Humas RS Sarankan Anak Diletak Di Aquarium

Laporan Wartawan Tribun Medan / Akbar

TRIBUNNEWS.COM , SIANTAR - Rini Warga Jalan Asahan Komplek Perumahan veteran Korem terpaksa "Disandera" pihak rumah sakit Tiara karena tidak bisa membayar biaya persalinan anak pertamanya. "Saya disuruh disini sampai saya bisa melunasi sisa pembayaran biaya persalinan anak pertama saya,"katanya saat dijumpai di kamar 12 rumah sakit Tiara, Minggu ( 30/6/2013).

Ia mengatakan dirinya sudah membayar sebesar Rp16juta untuk biaya persalinannya. Namun tetap saja pihak rumah sakit tidak memperbolehkan wanita berusia 26 tahun ini keluar dari rumah sakit. Biaya persalinannya, aku Rini, mencapai Rp24Juta dan itu harus dilunasi agar dirinya dan anak pertamanya bisa keluar. "Ada sekitar Rp8juta lagi biaya yang harus saya bayar,"ujarnya.

Ia dan keluarga sudah bermohon agar pihak rumah sakit mengizinkan mereka untuk lakukan berobat jalan. Namun, katanya, pihak RS Tiara yang berada di Jalan Manambin Kelurahan Timbang Galung Kota Siantar tetap ngotot agar biaya pengobatan segera dilunasi agar Rini dan anak pertamanya bisa pulang. Sayangnya Rini dan keluarganya belum mampu memenuhi tuntutan pihak rumah sakit.

Untuk itu, wanita berwajah oval ini menuturkan hampir seluruh harta benda miliknya dan keluarganya harus dijual untuk menutupi biaya persalinan yang melambung, namun tetap saja jumlahnya masih kurang. Saat ini, akunya, Suaminya Tama yang berprofesi sebagai sales sparepart sepeda motor berusaha mencari pinjaman dari keluarga ataupun kerabatnya guna memenuhi tuntutan dari pihak rumah sakit.

BERITA REKOMENDASI

"Sudah hampir 10 hari saya hanya numpang tidur disini, kalau anakkku masih ditempatkan mereka di ruang Incubator karena anak pertamaku itu lahirnya premature,"ujarnya sembari menyebutkan, untuk makan dan minum saja dia harus membeli atau membawa makanan/minuman dari luar.

Terkait masalah ini, Humas RS Tiara Yuyun saat dijumpai Tribun diruang kerjanya membenarkan kalau Rini pasien memiliki hutang kepada rumah sakit sekitar RP8Juta. Oleh karena itu, sambung wanita berjilbab ini, pihak rumah sakit belum mengizinkan Rini keluar dari rumah sakit sebelum melunaskan semua biaya administrasi yang menjadi kewajiban sang pasien.

Yuyun mengaku awalnya pihak rumah sakit telah memberi kemudahan bagi pasien dengan tidak membebankan biaya Down Payment (DP) kepada si pasien yang saat itu harus dirawat di ICU akibat kondisinya kritis karena gangguan jantung. "Apalagi coba yang bisa kami perbuat, kalau gak kami tolong dia kemarin mungkin dia tidak mampu bertahan hidup sampai saat ini,"katanya.

Pihak Rumah Sakit Anjurkan Aquarium Untuk Sang Bayi

Humas RS Tiara Yuyun mengaku pihaknya sudah memberikan saran kepada pasien agar membuat incubator sendiri dengan menaruh penghangat dan lampu sederhana di dalam aquarium mini didalam rumah mereka agar menjaga kehangatan tubuh bayi mereka yang sangat membutuhkan perhatian khusus. "Ya kan tidak mungkin kita menyuruh pasien membeli incubator karena harganya sangat mahal,"ujarnya seraya menyatakan pasien tidak bisa keluar sebelum melunasi kekurangan biaya. (akb/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas