Polisi Evaluasi Distribusi Bahan Peledak
Kepolisian segera mengevaluasi distribusi bahan peledak.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kepolisian segera mengevaluasi distribusi bahan peledak. Termasuk mengevaluasi para distributor yang bergerak dalam bidang bahan peledak pascahilangnya dinamit dalam perjalanan Subang hingga ke Bogor, Kamis (27/6).
Upaya yang dilakukan saat ini, selain memeriksa para saksi, juga melakukan rekonstruksi. Tim gabungan kepolisian mengikuti dan menyisir perjalanan truk pembawa bahan peledak dari Subang ke Marunda hingga Bogor.
"Kalau ada perkembangan, nanti kami akan informasikan kepada masyarakat. Kami terus melakukan pendalaman terhadap rute-rute kendaraan dan penyisiran. Tim di lapangan, selain dari jajaran Polres Bogor, Subang, dan Purwakarta, juga dari Polda Jabar, Polda Metro, dan Mabes Polri," ujar Kapolda Jabar, Irjen Pol Suhardi Alius, yang didampingi Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul, Minggu (30/6).
Bahan peledak jenis dinamit yang hilang tersebut berupa batangan yang terbungkus semacam plastik putih. Dinamit itu bermerek Super Power 90. Satu batang dinamit Super Power 90 berukuran panjang 20 cm dan berbobot 200 gram.
"Tidak ada detonator listrik. Dinamit yang hilang itu berdaya ledak low. Sekalipun dibakar, dinamit tidak akan meledak," kata Martinus, menambahkan keterangan Kapolda. Kapolda juga mengimbau masyarakat, jika menemukan dinamit tersebut, agar segera melaporkan ke polisi.
Dinamit sebanyak 250 buah diketahui hilang sekitar pukul 07.30, Kamis (27/6). Sehari sebelumnya, Rabu (26/6), sekitar pukul 14.00, 4 truk colt diesel berangkat dari gudang bahan peledak (bahan peledak) PT Multi Nitrotama Kimia (MNK), Subang, mengangkut bahan peledak jenis amonium nitrat sebanyak 30.000 kg, dinamit 2.000 kg, dan detonator listrik 4.000 biji.
Kamis (27/6), sekitar pukul 04.00, truk milik PT MNK bernopol T 8952 TF itu, tiba di lokasi PT Batu Sarana Persada di Desa Rengasjajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Saat diperiksa pukul 07.30, diketahui terpal bagian belakang salah satu truk ada bekas disobek orang. Bersamaan dengan hal itu pula, diketahui 2 dus dinamit seberat 50 kg atau 250 buah tersebut hilang.
Untuk mengantisipasi terkait hilangnya 250 dinamit tersebut jajaran kepolisian menggelar razia. Seperti yang dilakukan jajaran Polsek Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Sabtu (29/6). Puluhan mobil yang melintasi Jalan Raya Dayeuhkolot dirazia.
Kapolres Bandung AKBP Kemas Ahmad Yamin, melalui Kapolsek Dayeuhkolot Kompol Edi Suwandi, mengatakan, pihaknya melakukan razia untuk mencegah penyelundupan dinamit tersebut ke kawasan Kabupaten Bandung. Ia memprioritaskan untuk melakukan pengecekan terhadap mobil boks dan mobil dengan nomor polisi tertentu.
"Kita upayakan melakukan pencegahan agar tidak sampai dibawa ke sini. Warga juga kita harapkan partisipasinya jika mengetahui ada informasi mengenai hilangnya dinamit," kata Edi di Mapolsek Dayeuhkolot, Sabtu.
Pencegahan di wilayahnya, kata dia, karena Jalan Dayeuhkolot merupakan jalan provinsi. Upaya ini sebagai bentuk kewaspadaan. Selain itu, razia ini juga dilakukan untuk memeriksa benda yang mencurigakan di dalam mobil.
"Sekalian saja kita melakukan operasi jika terdapat barang ilegal di dalam mobil. Tujuan utamanya tetap melakukan pengamanan terhadap hilangnya dinamit itu," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Moeldoko menuturkan, pihaknya telah melakukan langkah antisipasi terhadap hilangnya 250 dinamit itu. Pihaknya terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak.
"Kita sudah bekerja sama dengan kepolisian untuk segera mengungkap hilangnya dinamit itu. Semoga bisa cepat terungkap," kata Moeldoko setelah mengikuti kegiatan bakti sosial di Markas Yon Zipur Dayeuhkolot. (dic/aa)