Muara Sungai Jadi Rebutan RI-Timor Leste
Muara Sungai Noelbesi sepanjang 4,5 kilometer atau seluas 1.069 hektar di Kecamatan Amfoang Timur menjadi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Pos Kupang, Julianus Akoit
TRIBUNNEWS.COM, OELAMASI - Muara Sungai Noelbesi sepanjang 4,5 kilometer atau seluas 1.069 hektar di Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang atau dikenal dengan nama Segmen Naktuka, menjadi 'rebutan' pemerintah RI dan Timor Leste.
Hal ini diungkapkan Kabag Humas Pemkab Kupang, Stef Baha, dalam siaran persnya, Selasa (2/7/2013) siang.
"Segmen Naktuka yang meliputi muara Sungai Noelbesi sepanjang 4,5 kilometer atau seluas 1.069 hektar di Amfoang Timur, adalah wilayah administratif Pemkab Kupang (RI). Namun warga Timor Leste di Districk Oecusse, mengklaim itu wilayahnya," jelas Baha dalam siaran persnya.
Terkait kasus ini, pemerintah RI mengirim staf Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) didampingi BNPP Daerah NTT dan para petugas terkait dari Pemkab Kupang untuk turun langsung ke lokasi yang disengketakan, Jumat (28/6/2013) pagi.
Petugas BNPP dari Jakarta yang dipimpin Bambang Widiyawan, didampingi beberapa stafnya menggelar pertemuan dengan para tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama dari enam kecamatan yang berdomisili dekat wilayah yang disengketakan.
Ratusan warga ini diutus dari Kecamatan Amfoang Timur, Amfoang, Amfoang Utara, Amfoang Selatan, Amfoang Tengah, Amfoang Barat Daya dan Amfoang Barat Laut. Mereka menggelar pertemuan di Aula Kantor Desa Netemnanu, Kecamatan Amfoang Timur.
Dalam pertemuan yang dihadiri Asisten II Setda Kabupaten Kupang, Korinus Masneno, para tokoh masyarakat dan tokoh adat menegaskan Segmen Naktuka adalah wilayah kefetoran (pemerintahan adat) Amfoang. Hal ini dibuktikan dengan tutur lisan (pantun adat) dan bukti tertulis pemerintahan Hindia Belanda.
Para tokoh adat dan tokoh masyarakat meminta pemerintah RI agar segera menggelar dialog dengan Pemerintah Timor Leste guna menetapkam secara resmi batas wilayah dua negara tersebut, terlebih di Segmen Naktuka.
"Sebab sering terjadi penyerobotan lahan perkebunan dan sawah di Naktuka. Jika tidak segera diatasi bisa terjadi konflik berdarah," tulis Baha mengutip rekomendasi rapat para tokoh masyarakat dan tokoh adat tersebut.
Menanggapi permintaan ini, Asisten II Setda Kabupaten Kupang, Korinus Masmeno, meminta masyarakat agar menahan diri dan menyerahkan penyelesaian sengketa tapal batas itu kepada Pemkab Kupang difasilitasi pemerintah pusat.
Masneno juga menegaskan ada dua batas wilayah yang masih dalam proses penyelesaian, yaitu di sebelah timur di Segmen Naktuka dan di sebelah selatan yaitu batas laut dengan pemerintah Australia.
Masneno meminta aparat kepolisian dan TNI di sepanjang garis perbatasan agar mengawasi secara ketat wilayah tersebut. Sebab membuka peluang terjadinya tindakan kriminal, seperti penyelundupan barang seperti BBM dan sembako, trafficking, serta pencurian hasil hutan.
Muara Sungai Noelbesi adalah dataran rendah yang subur. Areal persawahan, perkebunan kelapa, pisang dan kebun jagung milik masyarakat Amfoang Timur, membentang seluas 1.069 hektar.