Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

'Dihantui' Osama, 7 Warga Pakistan Lari ke Indonesia

Tujuh Warga Negara Asing (WNA) asal Negara Pakistan, di amankan Satuan Lantas Polresta Kab Banyuasin Sumatera

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 'Dihantui' Osama, 7 Warga Pakistan Lari ke Indonesia
/TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Ilustrasi: Sejumlah warga asing asal Myanmar, Somalia dan Irak diamankan di Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I Makassar, jl Perintis Kemerdekaan, Makassar. Kamis (11/4/13). Sebanyak 82 imigran gelap tertangkap saat menumpang Kapal Motor Andri di perairan Sinjai dan bermaksud menyeberang ke Australia. (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR) 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG -- Tujuh Warga Negara Asing (WNA) asal Negara Pakistan, di amankan Satuan Lantas Polresta Kab Banyuasin Sumatera Selatan pukul 13.00. Mereka terjaring saat razia Lalu lintas yang digelar Polres Bayuasin, saat melewati di jalur lintas Sumatera Palembang- Betung, Kamis (4/7/2013) Pukul 14.00.

Setelah menjalani pemeriksaan di Polres Banyuasin diketahui dari tujuh imigran gelap itu, yakni Jewiaidi (19), Asad (17), Hanif (21), Emtinan (18), Ali Batsha (30), Ekineli (30) serta Shakir Hussain (22) enam diantaranya tidak membawa identitas dan kelengkapan administrasi bepergian (paspor), sehingga langsung diserahkan ke Polda Sumsel, beserta satu orang sopir guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Saat diperiksa petugas Polda Sumsel, petugas pun mengalami kesulitan ketika memintai keterangan warga negara Pakistan ini. Sebab, hanya Shakir yang bisa berinteraksi menggunakan Bahasa Inggris, itupun pas-pasan.

Mereka mengaku dihantui oleh Osama bin Laden dan akhisnya melarikan diri ke Indonesia..

Menurut Shakir, dia datang ke Indonesia pada tanggal 29 Juni 2013, menggunakan Air Plane (Jalur Udara). "Dari kota Abudabi Pakistan, 27 Juni langsung terbang ke Malasysia, dari tanggal 29 saya ke Indonesia," katanya kepada Sripoku.com mengunakan bahasa inggris yang terbata-bata.

Shakir mengaku, datang ke Indonesia untuk meminta perlindungan, sebab, di Negara kelahirannya sedang terlibat konflik. "Semua keluarga saya tewas di bunuh karena di negara saya sedang perang Saudara. Pasca meninggalnya Osama bin Laden. Saya kesini untuk mencari tempat aman saja. Karena saya diancam ingin bunuh di kampung saya. Sebab saya miskin" ujar Shakir.

Berita Rekomendasi
Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas