Bolaang Mongondow Gelar Operasi Pasar Minyak Tanah
Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bolaang Mongondow Timur, Provinsi Sulawesi Utara siap menggelar operasi pasar minyak tanah.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribun Manado Aldi Ponge
TRIBUNNEWS.COM, TUTUYAN - Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bolaang Mongondow Timur, Provinsi Sulawesi Utara siap menggelar operasi pasar minyak tanah. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan 2013.
Jamaladin, Kepala Dinas ESDM Bolaang Mongondow Timur, mengatakan pihaknya akan menggelar operasi pasar minyak tanah saat pertengahan Ramadan. "Minggu kedua bulan suci Ramadan akan digelar operasi pasar. Kami sudah menyurat ke PT Pertamina Makassar meminta tambahan kuota 25 ribu liter untuk Boltim," ungkap Jamaludin, Sabtu (6/7/2013).
Jamaludin mengatakan, operasi pasar tersebut untuk membantu masyarakat menjalankan ibadah puasa, sehingga dia meminta masyarakat tidak khawatir terkait persediaan minyak tanah.
"Operasi pasar akan dilaksanakan di semua kecamatan. Setiap kecamatan dapat 5 ribu liter. Namun, hanya pada titik tertentu, temasuk di kantong-kantong umat Muslim. Sebaliknya saat Natal akan digelar di lokasi banyak umat Kristen," jelas Jamaludin.
Menurut Jamaludin, kuota tersebut belum termasuk jatah yang diberikan Pertamina setiap bulannya yakni 90 ribu liter. "Kuota 90 ribu liter sebenarnya cukup untuk Boltim. Namun banyak warga yang selalu khawatir kalau minyak tanah akan habis," jelas Jamaludin.
Pihaknya akan berkejasama dengan agen dalam melakukan pendistribusian minyak tanah, maupun saat operasi pasar. "Harganya akan dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 3.750 per liter," jelas Jamaludin.
Warga Tutuyan, Sutomo mengatakan, perlu dilakukannya operasi pasar minyak tanah oleh pemerintah daerah saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri. "Operasi pasar jangan hanya dilakukan sekali. Saya berharap pemda menggelar operasi pasar minimal dua kali pada saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri," kata Sutomo.
Sutomo menuturkan, agar hal tersebut tidak menimbulkan keresahaan di tengah masyarakat saat menjalani puasa. Sehingga dia meminta pemda menambah kuota mitan.
"Pembagian jatah minyak tanah dalam beberapa minggu ini selalu (warga) membludak, ini bisa jadi menimbulkan gesekan saat pembagian kalau jatah tidak mencukupi," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.