Pengusaha Targetkan 200 Ekor Sapi Perbulan
Selain menyediakan 200 ekor sapi, pengusaha juga punya kewajiban untuk membeli ternak
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM NUNUKAN- Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Peternakan Nunukan Muhammad Rais Kahar mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk penyediaan daging sapi segar, terutama untuk kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri.
“Kita mengundang para pengusaha atau peternak sapi yang berniat investasi dan itu sudah ada tiga orang pengusaha yang siap investasi dalam bentuk, artinya dia mengirim sapi, dia memotong di Nunukan,” ujarnya.
Ia mengatakan, setiap pengusaha ditarget mampu memotong 200 ekor sapi perbulan. “Nah mereka sudah menyanggupi. Artinya kalau 200 ekor, tidak ada lagi kekurangan kita,” ujarnya.
Selain menyediakan 200 ekor sapi, pengusaha juga punya kewajiban untuk membeli ternak dari masyarakat lokal. Kepada para peternak, dihimbau pula untuk menjual ternak-ternak jantan atau ternak yang sudah tidak layak lagi dipelihara.
“Lebih baik dipotong daripada dipelihara,” ujarnya.
Dengan menyarankan para pengusaha membeli ternak dari warga lokal, diharapkan pula peternak lokal tidak lagi kebingungan mencari pasaran untuk sapi sapi yang hendak mereka jual.
Selama ini, para peternak sapi bingung harus menjual kemana sapi-sapinya? Mereka terpaksa menjual langsung kepada para pedagang dengan harga murah, karena tidak punya pasar yang jelas.
“Kenapa? Karena tidak ada tempat penjualan resmi. Nah sekarang kami juga dari dinas sosialisasi kepada peternak, kelompok masyarakat atau kelompok peternak, tidak usah pusing. Langsung saja bawa sapinya ke rumah potong hewan (RPH). Nanti dibeli sama pengusahanya,” ujarnya.
Pemerintah daerah kembali memfungsikan RPH di Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan. Rais mengatakan, nantinya semua sapi-sapi akan dipotong di RPH, sementara para pedagang tinggal mengambil daging di RPH.
“Dari dinas menyediakan sarana RPH, pengusaha memakai. Sementara kita belum menerapkan aturan macam-macam. Mereka hanya memakai, merawat ini,” ujarnya.
Untuk melindungi para pengusaha dan para peternak lokal, pemerintah juga akan menggencarkan razia daging-daging illegal terutama selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri.