Presiden Berdialog dengan Korban Gempa Aceh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berdialog dengan korban gempa di Posko bencana Polda Aceh di Kampung (desa) Genting Bulen
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM BANDA ACEH, - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berdialog dengan korban gempa di Posko bencana Polda Aceh di Kampung (desa) Genting Bulen, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, Selasa (9/7/2013).
Presiden yang didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono tiba di daerah terparah dilanda gempa, yakni Kecamatan Ketol, sekitar pukul 10.15 WIB.
Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II yang mendampingi kunjungan Kepala Negara ke daerah terparah diterjang gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter itu antara lain Menteri PU Djoko Kirmanto, dan Menpan RB Azwar Abubakar.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono sempat memeluk salah seorang pengungsi korban gempa yang anak dan suaminya masih tertimbun longsor di Kampung (desa) Serampah, Kecamatan Ketol.
Perempuan korban gempa itu, Nuraini (40), menangis di hadapan Presiden. Dia berharap upaya pencarian jenazah suaminya Jali dan anaknya Ali Hasyimi dilanjutkan. Keduanya diyakini masih tertimbun longsoran di Kampung Serempah.
Presiden SBY berpesan agar para korban tetap tabah dan sabar dalam menghadapi musibah gempa yang terjadi pada Selasa (2/7/2013).
Presiden juga menyatakan pihaknya telah menginstruksikan Badan SAR, TNI dan Polri untuk terus mencari korban yang diperkirakan masih tertimbun longsoran di Aceh Tengah.
"Saya sudah perintahkan agar terus dilakukan pencarian korban yang tertimbun longsor. Namun jika Allah berkehendak lain maka kita juga harus sabar dan tabah dalam menghadapi ujian ini," kata Presiden
Selain menteri, kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke daerah bencana gempa Aceh Tengah ikut didampingi Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo, dan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono.
Kepala Negara dengan menggunakan helikopter TNI juga menyaksikan Kampung Serempah yang longsor beberapa puluh meter akibat gempa bumi terparah kerusakan melanda Aceh pascatsunami 26 Desember 2004