Lapas Tanjung Gusta Ternyata Kelebihan Kapasitas
Anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari mengakui, tidak terkejut atas kericuhan di Lapas Tanjung Gusta, Medan.
Penulis: Ferdinand Waskita
Laporan Wartawan Tribun Jakarta Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari mengakui, tidak terkejut atas kericuhan di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan, Kamis (11/07/2013).
"Saya sangat prihatin atas kerusuhan itu. Tapi, saya tidak terkejut. Karena kerusuhan seperti itu sudah lama diprediksi mudah terjadi di lapas tersebut," kata Eva melalui pesan singkat, Kamis (11/7/2013).
Eva mengungkapkan, kericuhan maupun aksi anarkis mudah terjadi karena lapas tersebut mengalami kelebihan kapasitas. Kelebihan kapasitas di lapas itu diperkirakan mencapai tiga ratus persen.
"Karena itu, situasi di dalam lapas tidak manusiawi. Napi yang tidak mendapat pendampingan mental healing, dicampur menjadi satu termasuk dengan napi teroris dan narkoba. Maka, kejadian pembakaran lapas seperti yang terjadi, bisa diduga sebelumnya," jelas Eva.
Menurut Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini, situasi yang tidak kondusif, kelebihan kapasitas, plus terkabarnya lapas, memudahkan napi melarikan diri.
"Mereka tentu harus dikejar. Tapi yang terpenting, peristiwa ini harus menjadi pembelajaran bagi pihak lapas dan Kemenhukham. Terutama, tentang kemampuan pengelolaan lapas yang lebih baik," tuturnya.