Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga Sulit Kenali Korban Kerusuhan Lapas Tanjung Gusta

Empat dari lima jenazah korban kerusuhan di Lapas Tanjung Gusta Medan, ditemukan dalam kondisi seluruh tubuh hangus terbakar.

zoom-in Keluarga Sulit Kenali Korban Kerusuhan Lapas Tanjung Gusta
TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Sejumlah petugas keamanan berjaga-jaga di depan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara yang terbakar akibat kerusuhan, Kamis (11/7/2013) malam. Kerusuhan di Lapas Tanjung Gusta yang dipicu listrik padam serta matinya air PDAM itu menyebabkan kaburnya para napi di penjara tersebut. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

Laporan Wartawan Tribun Medan Liston Damanik

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Empat dari lima jenazah korban kerusuhan di Lapas Tanjung Gusta Medan, Kamis (12/07/2013) malam, ditemukan dalam kondisi seluruh tubuh hangus terbakar. Alhasil, sulit dikenali pihak keluarga.

Tiga narapidana dan dua sipir itu sudah dievakuasi ke Instalasi Jenazah Rumah Sakit Umum (RSUD) dr Pirngadi Medan, Jumat (12/7/2013) pukul 04.50 Wib.

DE Situngkir, Seorang keluarga korban, mengaku tidak lagi bisa mengenali fisik keponakannya. Dirinya, hanya dapat mengenali korban dari kartu identitas yang terdapat dalam kantong celana belakang.

"Sudah tidak bisa dikenali. Sudah terbakar seluruh badannya. Cuma KTP di kantong celana sebagai pertanda kalau itu Bona," ujar paman dari Kasi Registrasi LP Tanjung Gusta Bona Hotman Situngkir, 38, salah satu korban kerusuhan yang menyebabkan kebakaran di lapas.

"Mungkin dia terjebak. Kalau mau keluar Lapas, api sudah membesar, kalau lari ke tempat tahanan, sudah rusuh. Si Bona ini memang harus berjaga di situ. Karena dia yang mencatat nama-nama napi yang masuk dan keluar," ungkapnya sekaligus menangis.

Menurutnya, Bona memiliki kepribadian yang baik terhadap semua orang termasuk kepada warga binaan lapas. Karenanya, keluarga meyakini Bona terbakar karena terjebak, bukan dipukuli napi.

Berita Rekomendasi

Kepala Instalasi Jenazah RSUD dr Pirngadi Medan Surjit Singh mengungkapkan, seluruh korban mengalami luka bakar berat.

"Rata-rata semua korban tewas akibat luka bakar 100 persen  dengan derajat 5 hingga 6. Sementara satu diantaranya, bernama Nghui Tan, masih dapat dikenali karena mengalami luka bakar 100 persen dengan derajat 3," terang Surjit.

N Panjaitan, isteri tahanan pendamping Yohannes Situmorang, masih mengenali suaminya yang hangus terbakar."Saya kenal dari baju dan wajahnya," kata Panjaitan yang didampingi mertuanya.

Menurut Panjaitan, suaminya ditahan akibat terlibat dalam pembunuhan. Ia berharap pemerintah mau membantu biaya hidup lima anaknya.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas