105 Imigran Gelap Ditampung di Hotel
Meski awalnya penerimaan 105 imigran gelap sempat membuat Kantor Imigrasi Kelas II Madiun trauma menampung imigran gelap
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MADIUN -- Meski awalnya penerimaan 105 imigran gelap sempat membuat Kantor Imigrasi Kelas II Madiun trauma menampung imigran gelap karena kerapkali melarikan diri, namun akhirnya demi keamanan dan kenyamanan ratusan imigran yang dikirim dan ditangkap secara bertahap itu, ditampung di Hotel Raya Kusuma, JL Yos Sudarso Nomor 12, Kelurahan Patihan, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Minggu (14/7/2013).
Kendati demikian, petugas imgrasi dan polisi juga tak bisa memberikan pengamanan ekstra ketat kepada para imigran itu. Saat mereka berada di hotel yanag baru beroperasi setahun terakhir itu, juga dibebaskan bermain di halaman hotel.
Selain itu, untuk imigran orangtua dan dewasa dibebaskan keluar masuk pagar pintu hotel untuk membeli makan, minuman dan kebutuhan lainnya ke salah satu mini market yang ada di samping hotel itu.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Madiun, Hermansyah Siregar mengatakan jika pihaknya dan kepolisian tidak bisa memberikan pengaman super ketat kepada para ratusan imigran gelap itu. Pasalnya, selain mereka mencari suaka juga pihaknya tak berhak memperlakukan para imigran itu layaknya tahanan.
Selain itu, lelaki yang akrab dipanggil Herman ini mengungkapkan jika bukan ada tambahan dalam penangkapan kasus imigran gelap asal Timur Tengah di Ngawi itu dari 89 orang menjadi 105 orang. Akan tetapi, penangkapan dan pengirimannya bertahap.
"Jadi totalnya sekarang 105 itu yang benar. Mereka terdiri dari lelaki dewasa 56 orang, perempuan dewasa 27 orang, aak-anak perempuan 9 orang dan anak-anak laki-laki 13 orang," katanya.
Sedangkan mengenai para imigran yang mengalami sakit ringan pihaknya langsung mengirimkan ambulan dan petugas medis dari Polres Madiun Kota. Alasan Herman karena rata-rata para imigran gelap yang dirujuk ke rumah sakit hanya meminta obat dan tidak mau diifus sama sekali.
"Sakitnya ringan-ringan, jadi cukup dicek kesahatan dan diberi obat selesai. Makanya hari ini ada ambulan dan tim medis dari Polres Madiun Kota sangat membantu bagi para imigran," ungkapnya.
Sementara mengenai rencananya, para imigran itu selain didata, juga akan diklarifikasi mengenai dokumen-dokumen resminya mulai paspor, dokumen UNHCR dan IOM, termasuk mengecek masa berlaku dokumennya termasuk keaslian atau palsu dokumen yang disodorkan itu.
Sedangkan mengenai tujuan para imigran itu, semua nyaris sama yakni hendak ke Asutralia untuk mencari suaka. Pasalnya, mereka keluar dari negaranya untuk mencari keamanan dan ketenangan dalam berpolitik dan berwarganegara. (Sudarmawan)