Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Sudah Dibriefing Kapolda, Petasan Masih Dijual Bebas di Makassar

Penjualan petasan ternyata masih marak di Makassar. Benda sumber ledakan ini bahkan masih dijajakan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sudah Dibriefing Kapolda, Petasan Masih Dijual Bebas di Makassar
istimewa
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -- Penjualan petasan ternyata masih marak di Makassar. Benda sumber ledakan ini  bahkan masih dijajakan terang-terangan di pinggir jalan.

Pantauan Tribun di Jl Veteran Selatan, Jumat (19/7/2013), petasan itu masih dijual bebas di belakang gerbang Puri Mutiara.

Sejumlah pemuda yang menjajakan barang yang "diharamkan" Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulselbar Irjen Pol Burhanuddin Andi itu dijual selama Ramadan itu tampak santai.

Para pemuda itu memajang jualannya sejak sekitar pukul 15.00 wita hingga pukul 23.00 wita. Pembelinya pun masih ramai. Rata-rata pembeli dari kalangan anak-anak dan remaja. Banyak yang datang membeli dengan mengendarai sepeda.

Penjual petasan itu memang sengaja membidik konsumen petasan untuk kebutuhan malam. Itu terlihat dari waktu  penjualannya.
Harga petasan yang dijual juga beragam. Tergantung ukurannya dan daya ledaknya.

"Semakin besar suaranya dan semakin banyak ledakannya semakin mahal, Pak," kata seorang pemuda seraya membetulkan letak barang dagangannya.

Merek Canon Candle paling mahal. Benda ini mampu meledak hingga lebih dari lima kali. Ia dijual hingga Rp 70 ribu rupiah per batang. Ada juga seharga Rp 50 ribu per paket. Namanya petasan korek.

Berita Rekomendasi

Pun ada paket hemat. Harganya cuma Rp 5.000 per bungkus. Bahkan ada yang benar-benar terjangkau untuk kalangan anak-anak, hanya Rp 1.000 per batang.

Beberapa petasan dan kembang api sangat laris dikalangan anak-anak. Seperti petasan jagung, petasan korek, petasan gasing dan kembang api bunga yang harganya seribu rupiah per batang. Bahkan menurut pengakuannya ada orang dewasa yang biasa membeli petasan per paketnya.

Paket hemat itulah yang menjadi pavorit anak-anak. Suaranya memang nyaris tak terdengar. Tapi karena kebiasaan anak-anak itu meledakkannya di jalan raya, tetap saja mengagetkan dan membahayakan.

Sehari sebelumnya, Kapolda Sulsel mengaku sudah mem-briefing diler dan penjual petasan di salah satu hotel di Makassar. Para diler dan penjual diminta tak menjual barang itu selama Ramadan. Kapolda juga mengaku gencar melakukan sosialisasi "Ramadan tanpa petasan".

Bahkan polisi yang disiagakan di setiap masjid di Makassar, salah satu tugasnya, memastikan tak ada lagi suara petasan mengganggu kekhusyukan jamaah melaksanakan ibadah.(cr4)

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas