Warga Selo Hanya Dengar Dentuman Keras
Warga Desa Selo, Kecamatan Selo, Boyolali di lereng utara gunung Merapi mendengar suara dentuman keras d
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Jogja, Setya Krisna Sumargo
TRIBUNJOGJA.COM, JOGJA - Warga Desa Selo, Kecamatan Selo, Boyolali di lereng utara gunung Merapi mendengar suara dentuman keras dari arah puncak gunung, Senin (22/7) subuh. Namun hujan abu tidak turun di wilayah tersebut.
Informasi disampaikan Pak Lik Surat, warga Selo yang mengirikan pesan pendek ke Tribun pagi ini. "Hujan abu tidak ada Mas, tapi dengar letupan keras yang di sini," tulisnya via SMS.
Puncak Merapi tidak terlihat dari Selo dan sekitarnya karena tertutup kabul tebal. Laporan pantauan dari wilayah lain di lereng barat maupun timur Merapi belum diperoleh.
Informasi yg diterima Tribun dari Aktivis RAPI, Listyo Budi, hujan abu membuat warga di Kalitengah Lor, Cangkringan, Sleman berhamburan mengungsi tadi pagi sekitar pukul 05.00.
Warga mengaku mendengar dentuman cukup keras dari arah puncak gunung Merapi sebelum hujan abu kemudian mengguyur lereng selatan gunung tipe strato paling aktif di indonesia ini.
"Sinyal (seismograf) sempat meliuk-liuk tadi pagi, katanya juga ada (gempa) tremor," kata Listyo yang berkomunikasi via pesan pendek.
Belum diperoleh penjelasan resmi dari BPPTK Yogyakarta maupun PVMBG terkait peristiwa pagi ini. Namun beberapa kali Merapi menghembuskan gas dan menimbulkan hujan abu di lereng barat maupun selatan.
Hembusan ini akibat tekanan kuat dari dalam perut gunung, dan termasuk fenomena baru aktivitas Merapi yang terkenal dengan "wedhus gembelnya" itu.(Tribunjogja.com)