Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KPU Jatim Suruh Takmir Masjid Kirim Undangan Sosialisasi

Andry mengakui, pihaknya tak cukup waktu menyerahkan undangan ke banyak partai politik peserta Pemilu 2009.

Penulis: Y Gustaman
zoom-in KPU Jatim Suruh Takmir Masjid Kirim Undangan Sosialisasi
NET
ILUSTRASI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua KPU Jawa Timur Andry Dewanto mengungkapkan, sebenarnya undangan sosialisasi dan tahapan Pilkada Jawa Timur pada 6 Mei di Hotel Equator, Surabaya, sesuai alamat kantor partai, tapi tak cukup waktu.

Andry mengakui, pihaknya tak cukup waktu menyerahkan undangan ke banyak partai politik peserta Pemilu 2009. Sehingga, undangan untuk partai politik gurem dikirimkan ke Sekretariat Asosiasi Partai Non Parlemen, di Jalan Jawa.

"Pada 12 Februari, ada tamu datang ke KPU. Dia mengatasnamakan APNP Jatim, ketuanya H Jaelani dan Ardiyoso. Kami beri waktu dan mereka menyerahkan SK anggota parpol dan aslinya kami bawa," ucap Andry dalam sidang DKPP, Jakarta, Jumat (26/7/2013).

Alasan dikirimkannya undangan ke APNP, karena banyak partai non parlemen yang mendukung pasangan Sukarwo dan Saefullah Yusuf berada di bawahnya.

Dengan keterbatasan waktu, sang kurir akhirnya berpikir untuk menyerahkan undangan ke APNP.

"Saya menyampaikan undangan ke Badu, dia takmir masjid. Dia parameter moral orang baik di kantor kami. Semakin dekat dengan dia, orang akan semakin baik. Lalu saya tanyakan, apakah suratnya sudah sampai, dia bilang sudah," papar Andry.

Mendekati waktu pertemuan, Ketua Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia Jawa Timur menghubungi Andry, dan menanyakan tak mendapat undangan sosialisasi di Hotel Equator. Andry pun memintanya datang.

Berita Rekomendasi

Setelah pertemuan dibuka, Andry kaget karena beberapa teman parpol tak datang. Ia kemudian menanyakan kepada Badu, apakah benar undangan untuk parpol sudah dikirimkan ke alamat kantornya masing-masing.

"Saya tanya Badu, dia kirim ke seluruh Surabaya dan kehilangan waktu. Maka dia berpikir alangkah baiknya dia kirim ke APNP. Ternyata, teman-teman APNP pecah kongsi, sehingga oleh ketuanya Jaelani, undangan tidak dikirimkan," jelasnya.

Andry menambahkan, undangan itu hanya pemanasan, karena belum masuk pada tahapan. Ia mengaku sudah meminta maaf kepada parpol yang belum dapat undangan.

Ia berdalih dan membela diri, bahwa cukup masuk akal jika undangan untuk Partai Matahari Bangsa diberikan ke APNP, bukan ke kantor PMB.

"Ini urusan kurir yang mulia, dan PMB belum mengirimkan surat ke KPU bahwa dia bukan anggota APNP," begitu alasan Andry.

Dalam persidangan, Ketua DPW PMB Jatim Syafrudin Budiman, menegaskan tidak memberikan dukungan kepada pasangan Karwo-Syaefullah. Karena, dukungan PMB ke Khofifah-Herman. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas