Ribuan Relawan Noah Tumpah Ruah di CCC
Ribuan warga Makassar dari 143 kelurahan 14 kecamatan di Makassar tumpah ruah di gedung Celebes Convention
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Timur, Rudhy
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -- Ribuan warga Makassar dari 143 kelurahan 14 kecamatan di Makassar tumpah ruah di gedung Celebes Convention Center (CCC) Jl Daeng Patompo, Metro Tanjung Bunga Makassar, Senin (29/7/2013).
Keberadaan ribuan massa dari tim relawan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Irman Yasin Limpo-Busrah Abdullah guna menghadiri buka puasa bersama.
"Buka puasa ini merupakan rangkaian untuk menkosolidasikan seluruh tim relawan serta tim pemenangan Noah yang terbentuk hingga ke tingkat grass root," kata juru bicara Irman YL-Busrah, Henny Handayani.
Dia menjelaskan, selain buka puasa serta konsolidasi, kegiatan ini juga sekaligus dirangkaikan dengan peluncuran program asuransi kesehatan atau "Total Universal Coverage" untuk masyarakat yang ingin melakukan pengobatan di RS di Makassar.
Mantan Ketua Badko HMI Sulselbar menyebutkan, asuransi kesehatan yang dikemas dengan nama "Total Universal Coverage" adalah asuransi bagi seluruh warga Makassar yang memiliki NIK (Nomor Induk Keluarga). Tak perlu kartu khusus untuk asuransi kesehatan ini, cukup memiliki NIK atau KTP Makassar.
"Total Universal Coverage ini menanggung seluruh klaim sakit warga Makassar. Cukup KTP atau miliki NIK, warga Makassar yang sakit dan berobat di rumah sakit tak akan dipungut bayaran sedikitpun," katanya.
Henny yang juga merupakan caleg DPRD Makassar pada dapil VII meliputi, Kecamatan Biringkanaya, Tamalanrea menyebutkan selama ini Jamkesda atau kesehatan gratis yang dipersembahkan Pemprov Sulsel hanya menanggung sekitar 14 penyakit.
"Selain seluruh penyakit, selain narkoba dan HIV/AIDS, nilai premi akan kita tingkatkan. Sehingga pelayanan kesehatan terhadap warga Makassar mengalami peningkatan," ujarnya.
"Pak Irman YL-Busrah punya hitung-hitungan jelas tentang Total Universal Coverage ini. Ini akan menjadi yang pertama di Indonesia jika kita bisa terapkan di Makassar," terangnya.
Yang jelas, kata Irman, menambahkan, seluruh rumah sakit khususnya sistem pelayanan di rumah sakit itu bebas nilai.
"Yang dikedepankan hanyalah nilai kemanusiaan. Pihak rumah sakit hanya melakukan penanganan dulu di UGD, soal administrasi itu belakangan dan sama sekali tidak ada bayaran di rumah sakit," kata Irman.