Laporan Wartawan Tribun Medan, Akbar

TRIBUNNEWS.COM, SIMALUNGUN - Kepala SMA Negeri 1 Perumnas Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun, Rahab Siadari dirampok persis di depan Sapadia Hotel yang berada di Jalan Diponegoro Kecamatan Siantar Selatan.

Menurut informasi yang dihimpun di Mapolresta Pematangsiantar, Senin (30/7/2013) awalnya Rahab bersama bendahara SMA Negeri 1 Perumnas, Bertalina Ginting untuk mengambil dana Rintisan Bantuan Operasional Sekolah (R-BOS) sebesar Rp 38 juta dari BNI Cabang Siantar yang berada di Jalan Merdeka Kecamatan Siantar Barat.

Rahab bersama Bertalina membawa uang tersebut kedalam mobil Kijang dengan No Pol BK 1267 MJ dan selanjutnya menuju Simpang Dua untuk bertemu seorang konsultan. Diketahui Bertalina Ginting turun dari mobil di Jalan Diponegoro, persis di samping Plaza Suzuya. Rahab lalu melanjutkan perjalanannya, namun kira-kira 300 meter dari belakang Plaza Suzuya, mobil berhenti, karena ban belakang sebelah kiri kurang angin.

Rahab lalu turun dan mengunci pintu mobil tersebut, menuju bengkel yang terdapat di depan Sapadia Hotel. Saat itu, salah seorang yang ada di bengkel sempat mengingatkan korban agar berhati-hati, karena perampokan sudah pernah terjadi di kawasan itu.

Tiba-tiba terdengar suara benturan benda keras. Ternyata satu unit sepeda motor Satria FU yang nopolnya belum diketahui, menghantam bemper belakang mobil Rahab. Dalam hitungan detik, tampak seseorang sudah menenteng koper berisi uang Rp 38 juta, yang diambil dari dalam dasboard mobil, setelah pintu sebelah kiri dibuka paksa. Mengetahui hal itu, orang yang ada dibengkel memberitahukan korban. Rahab yang mengetahui ada dana R-BOS diletakkan didalam koper mencoba mengejar.

Namun pelaku yang berjumlah dua orang langsung kabur kearah Jalan Sibolga. Akhirnya. Rahab Siadari membuat pengaduan resmi ke Polres Siantar, dan selanjutnya dibawa ke ruangan Sat Reskrim untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Terkait masalah ini Humas Polresta Pematangsiantar AKP Effendi Tarigan membenarkan kalau Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Perumnas membuat laporan. "Kita sudah menerima laporannya dan kasus ini masih dalam penyelidikan,"katanya.