Ning Fatma Rekrut Teman Sekolah Jadi Relawan
BAGI Fatma, pilgub tahun ini bukanlah pengalaman pertama. Lima tahun lalu, ia sudah merasakan manis pahitnya membantu suami, Saifullah Yusuf.
TRIBUNNEWS.COM, JAWA TIMUR - BAGI Fatma, pilgub tahun ini bukanlah pengalaman pertama. Lima tahun lalu, ia sudah merasakan manis pahitnya membantu suami, Saifullah Yusuf menjadi pengantin politik lima tahunan tersebut.
Namun pengalaman tidak serta merta membuat beban pikiran dan tugasnya lebih ringan. Kekhawatiran tetap saja muncul. Khas perasaan keluarga kontestan. Sama dengan kekhawatiran para istri dan keluarga cagub/cawagub pendatang baru.
Ning Fatma , demikian istri Wagub Saifullah Yusuf ini biasa dipanggil, mengungkapkan untuk mendukung KarSa jilid II, dirinya memanfaatkan jaringan persahabatan dan kekerabatan.
Ia ungkapkan, sejak pilgub pertama lalu, teman-temannya sekolahnya bermuculan begitu mengetahui Saifullah Yusug mencalonkan. Mulai teman sekolah di SD, SMP, dan SMA. Mereka rame-rame menawarkan diri menjadi relawan pendukung KarSa.
Kemunculan teman lima tahun silam berlanjut. Bahkan terus berkembang mendekati pilgub 2013 ini. "Ternyata teman-teman sangat aktif mensosialisasikan KarSa, misalnya dengan memasang profile picture KarSa di BB (BlackBerry) mereka," terangnya.
Selain teman sekolah, jaringan keluarga yang ada di hampir 38 kabupaten/kota se-Jatim juga dimanfaatkan oleh Ning Fatma. Misalnya, keponakannya di Madura yang menjadi relawan pemenangan KarSa atas inisiatif sendiri meski tanpa ada bantuan biaya sepeserpun.
"Ternyata gerakan para relawan sangat aktif dan hasilnya sangat efektif. Mereka juga jauh lebih setia," imbuhnya.
Ning Fatma lebih tertarik memaksimalkan jaringan itu dari pada memanfaatkan Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) dan Perwosi. Dua organisasi perempuan yang dipimpinnya. Menurutnya dua organisasi itu merupakan payung dari berbagai organisasi wanita. Masing-masing organisasi punya latar belakang dan afiliasi politik yang berbeda.
"Ada 40 organisasi yang bernaung di bawah BKOW. Pasti akan sarat muatan politis dan bisa kontraproduktif. Makanya lebih baik saya menghindarinya," tukasnya.
Menurut Ning Fatma, dengan memanfaatkan relawan dengan memanfaatkan jaringan persahabatan dan kekerabatan, biaya politik jauh lebih rendah. Selain itu, aktivitas yang dilakukan juga bisa lebih tepat sasaran dan tidak habis di jalan.
"Hal terpenting lainnya, kalau nanti (misalnya) KarSa jilid II jadi, mereka (relawan) tidak nuntut apa-apa," tegas Ning Fatma.
Selain itu, untuk mendukung pasangan KarSa jilid II, setiap hari, dia dan keluarganya, kata Ning Fatma selalu berdoa agar dalam Pilgub Jatim yang digelar 29 Agustus nanti, pasangan Pakde Karwo dan Gus Ipul memperoleh kemenangan. "Dan kemenangan itu adalah kemenangan yang barokah dan bermanfaat bagi masyarakat Jawa Timur," tegasnya.(uji)