Lewat Pantura Disambut Jalan Rusak, Jalur Selatan Rawan Longsor
Pemudik yang hendak pulang ke kampung halamannya di seantero Pulau Jawa pada Idul Fitri 1434H, Agustus 2013, harus ekstra bersabar dan berhati-hati.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemudik yang hendak pulang ke kampung halamannya di seantero Pulau Jawa pada Idul Fitri 1434H, Agustus 2013, tampaknya harus ekstra bersabar dan berhati-hati.
Betapa tidak, jalan gelap, berlubang, rawan longsor dan ambles, praktis akan langsung kita temui saat meninggalkan Jakarta untuk memulai perjalanan mudik kali ini.
Ketika tim survei Tour de Java (Tribunnews) mencoba melintasi jalur ini dengan menggunakan mobil Mitsubishi Outlander Sport, jalan rusak, berlubang, dan minim penerangan itu, akan menjadi sahabat yang menemani para pemudik sampai kampung halaman.
Bagi pemudik bermobil tujuan Jawa Tengah, Yogyakarta atau Jawa Timur, ada dua pilihan memulai perjalanan. Pertama, melalui pantai utara (pantura), dan yang kedua lewat jalur selatan.
Masing-masing jalur memiliki kesulitan tersendiri. Lewat jalur pantura, pemudik bakal segera menemui kemacetan lalu lintas yang terbilang kronis. Bukan itu saja, ruas jalan yang mengalami kerusakan juga terus membayangi pemudik hingga akhir tujuan perjalanan. Baik kerusakan jalan yang ringan, sedang, hingga berat.
Lain lagi kalau pemudik menempuh jalur selatan Pulau Jawa. Bagi pemudik yang mengendarai sepeda motor, diharapkan tidak seringkali menyalip kendaraan lain. Pasalnya, lebar badan jalan di jalur selatan kebanyakan sempit.
Selain badan jalan yang sempit, jalur selatan juga rawan tertutup longsoran tanah.