Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pramuka Nunukan Bertolak ke Malaysia

Kontingen Pramuka Kabupaten Nunukan, Senin (12/8/2013) pagi bertolak dari Pelabuhan Tunon Taka,

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Pramuka Nunukan Bertolak ke Malaysia
TRIBUN KALTIM/ Niko Ruru
Anggota Pramuka di dalam bus dari Tawau menuju ke Sandakan, Senin (12/8/2013) 

TREIBUNNEWS.COM NUNUKAN,- Kontingen Pramuka Kabupaten Nunukan, Senin (12/8/2013) pagi bertolak dari Pelabuhan Tunon Taka, Kecamatan Nunukan menuju ke Tawau, Malaysia untuk mengikuti Jambori Antarabangsa 100 tahun Pengakap Sabah Jambori Sabah ke-2 tahun 2013, 12-17 Agustus 2013 di Scouts Nature Park Sandakan, Negara Bagian Sabah, Malaysia.

Kontingen bertolak dengan menumpang Kapal Purnama, sekitar pukul 09.00 dari Pelabuhan Tunon Taka Nunukan menuju Dermaga Tawau, Sabah, Malaysia.

Ditengah guyuran hujan, rombongan tiba satu setengah jam kemudian, dengan disambut sejumlah Pengakap Tawau, panitia kegiatan dimaksud. Anggota rombongan kemudian satu persatu menuju ke Pos Pemeriksaan Imigrasi Tawau untuk proses cap paspor sekaligus pengambilan sidik jari.

Sekitar pukul 13.30 rombongan melanjutkan perjalanan menuju ke bumi perkemahan dengan menumpang empat bus. Selain didukung bus, rombongan juga didukung tiga truk miliki Tentara Darat Diraja Malaysia. Truk digunakan untuk pengangkutan barang. Perjalanan darat dari Tawau menuju Sandakan menghabiskan waktu antara lima sampai tujuh jam.

Sebanyak 146 anggota Pramuka Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Nunukan mewakili Indonesia pada kegiatan tersebut.  Peserta jambore asal Nunukan masing-masing Pembina Pramuka sebanyak 45 orang, Pramuka Pandega 1 orang, Pramuka Penegak 37 orang dan Pramuka Penggalang 63 orang.
Bupati Nunukan Basri dalam pesannya kepada para Pramuka mengatakan, kehadiran para Pramuka tersebut ke Malaysia merupakan pertaruhan nama baik bangsa bangsa. Karena itu mereka diharapkan betul-betul mengikuti kegiatan dengan baik, agar tidak membuat malu nama bangsa.

“Jadi kahwatir saya melepaskan anak saya ini, jadi kurang yakin saya. Ini pertaruhan harga diri segalam macam ini. Karena ini nama bangsa Indonesia. Yang pertama malu saya. Tetapi kalau berhasil, saya yang pertama berkibar-kibar,” ujarnya.

Ia meminta kontingen membawa bendera Merah Putih yang besar untuk dikibarkan di arena bumi perkemahan.   “Supaya kalau pagi-pagi berkibar di sana,” ujarnya. (noe)

Berita Rekomendasi
Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas