Tebing Geurutee Longsor
Akibatnya, bongkahan batu yang luruh dari tebing gunung menutupi setengah badan jalan
Editor: Budi Prasetyo
* Km 62 Ditutup Sementara
TRIBUNNEWS.COM CALANG - Hujan deras menyebabkan longsor di Kilometer (Km) 62 lintas Banda Aceh-Calang, tepatnya di Gunung Geurutee, Kecamatan Jaya (Lamno), Aceh Jaya, Rabu (14/8/2013) sekitar pukul 16.10 WIB. Akibatnya, bongkahan batu yang luruh dari tebing gunung menutupi setengah badan jalan, sehingga sampai tadi malam sempat menghambat kelancaran arus transportasi.
Bahkan sejak pukul 18.15 WIB, akses jalan di Km 62 itu ditutup sementara agar tidak mengganggu proses pemindahan batu besar menggunakan alat berat yang menutupi setengah badan jalan. Setelah bebatuannya dibersihkan, barulah kedua jalur pada ruas jalan itu dapat dilalui lagi terhitung pukul 19.30 WIB.
“Benar, lintas Banda Aceh-Calang kita tutup sementara untuk mempermudah pemindahan batu besar yang menutupi setengah badan jalan di Kilometer 62, puncak Gunung Geurutee,” kata Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum, Aceh Jaya, Andris Wandi, kepada Serambi, Rabu (14/8) malam. Saat itu ia didampingi Muhammad Ikbal, staf Perawatan Jalan Nasional, Pejabat Pembuat Komitmen 9 (PTK9).
Sorenya, karena lebar jalan yang bisa dilintasi hanya tinggal separuh, sehingga puluhan kendaraan dari dua arah (Banda Aceh-Calang) terpaksa mengantre. Menjelang magrib, antrean bertambah panjang.
Upaya untuk mengurangi antrean di lokasi longsor dilakukan polisi dengan cara memandu/menuntun satu per satu mobil atau truk untuk bisa melintasi separuh badan yang tersisa. “Pada tahap awal, itu yang dapat kita lakukan,” kata Andris Wandi. Tapi kemudian, Dinas PU Aceh Jaya mendatangkan dua alat berat untuk menggusur bongkahan batu yang luruh dari tebing gunung. Untuk keperluan itulah akses jalan ditutup satu jam lebih. Setelah itu, kondisi di Km 62 itu kemali berjalan normal. Sedangkan sorenya, kendaraan yang mengantre panjang dipandu satu per satu agar berhasil melintasi titik longsor tersebut.
“Kita berharap aparat yang berwenang memeriksa kondisi jalan di kawasan Gunung Geurutee yang belakangan ini sering longsor karena bongkahan batu dari tebingnya luruh,” kata Ipen LD, anggota Pemuda Lamno Daya, Aceh Jaya.
Menurutnya, di daerah itu ada dua hal yang mengancam keselamatan para pengguna jalan. Pertama longsor, kedua pengguna jalan terjebak ke jurang gunung. Maka harus ada upaya antisipasi dari pemerintah sebelum menelan korban jiwa. Misalnya dengan membuat pagar pengaman di bahu jalan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Aceh Jaya, Amrin Sayuna mengatakan, longsor yang terjadi Rabu sore di Gunung Geurutee akibat guyuran hujan di daerah itu, sehingga tebing gunung jadi labil dan mudah luruh.
Ia mengimbau siapa pun yang melintasi kawasan tersebut agar senantiasa waspada akan bahaya longsor yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi. (c45)