Laporan Wartawan Surya Musahadah

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya, tak lama lagi akan berubah nama menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).

Kekinian, draf perubahan status sudah ada di tangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk ditandatangani.

Perubahan status ini tak hanya melibatkan Kementerian agama, tapi juga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan Kementerian Pendayaguan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan).

Wakil Rektor Bagian Akademik IAIN Sunan Ampel M Syamsul Huda mengatakan, Kemendikbud terlibat, karena setelah jadi UIN, tidak hanya program studi agama, tapi juga prodi umum.

"Sementara Kemenkeu dilibatkan kaitannya dengan pembiayaan. Begitu juga kemenpan yang akan mengurus perubahan status para pegawainya," kata M Syamsul Huda, Jumat (16/08/2013).

Menurut Syamsul, sebenarnya ada beberapa IAIN yang mengajukan diri untuk alih status, tapi yang dikabulkan hanya dua perguruan tinggi saja. Selain IAIN Sunan Ampel Surabaya, satu lagi adalah IAIN Ar-raniry Darussalam Banda Aceh. "Alih status menjadi UIN sudah lama kami sejak 2010  UIN," katanya.

Jika draf itu disetujui surat itu sudah ditandatangani predisen, maka IAIN Sunan Ampel Surabaya resmi berganti nama menjadi UIN Sunan Ampel (UINAS).

Diperkirakan kampus yang berada di Kecamatan Wonocolo resmi beralih status pada Oktober atau November mendatang. "Semua proses sudah rampung," tegas Mantan Ketua Jurusan Aqidah Filsafat.