Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kerusuhan Lapas Bukan Perilaku Spontan Napi

Reza berharap, pihak terkait tidak mengganggap kerusuhan di lapas merupakan hal spontan dari para napi karena sesuatu hal.

zoom-in Kerusuhan Lapas Bukan Perilaku Spontan Napi
ANTARA FOTO/Ade Sapri
Anggota TNI berjaga pasca-kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II A Labuhan Ruku, Sumatera Utara, Minggu (18/8/2013), yang dipicu bentrokan antara sipir dan narapidana. Kerusuhan dimanfaatkan oleh sekitar 20 hingga 30 narapidana untuk melarikan diri. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Budi Sam Law Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kerusuhan di Lapas Kelas II A Labuhan Ruku, Batubara, Sumatera Utara, Minggu (18/8/2013) sore, merupakan rentetan dari kerusuhan di Lapas di Tanjung Gusta, Medan, beberapa waktu lalu.

Menurut pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel, kerusuhan ini dilakukan secara terencana, dan bukan perilaku spontan para napi.

"Saya sudah pernah katakan hal ini ke Menkumham bulan puasa lalu. Saya bilang, kita tinggal menunggu waktu sampai kejadian Tanjung Gusta berulang di lapas- lapas lain," kata Reza kepada Warta Kota (Tribun Network), Minggu malam.

Reza berharap, pihak terkait tidak mengganggap kerusuhan di lapas merupakan hal spontan dari para napi karena sesuatu hal.

"Yang perlu diwaspadai bahwa kerusuhan lapas secara beruntun, merupakan hasil operasi terencana dan bukan perilaku impulsif atau spontan para napi," jelas Reza.

Diberitakan sebelumnya, Minggu sekitar pukul 17.00 WIB, kerusuhan terjadi di Lapas Kelas II A Labuhan Ruku, Batubara, Sumatera Utara.

BERITA TERKAIT

Kerusuhan menyebabkan kebakaran di sejumlah ruangan, yang membuat 30 napi kabur. Aparat menduga kerusuhan dipicu bentrokan antara napi dengan sipir, yang membuat sipir dipukuli  napi.

Sebelumnya pada Kamis (11/7/2013) lalu, kerusuhan juga terjadi di Lapas Tanjung Gusta Medan. Sebanyak 212 napi kabur. Dalam peristiwa yang menyebabkan kebakaran di dalam lapas, lima sipir dan petugas lapas meninggal dunia karena terbakar api. (*)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas