Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemkab Sleman akan Bangun Pos Pendakian Gunung Merapi

Sehingga, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman berusaha akan mengembalikan kebiasaan itu

zoom-in Pemkab Sleman akan Bangun Pos Pendakian Gunung Merapi
KOMPAS.COM/Y WIJAYA KUSUMA
Tim SAR mencari warga negara Rusia Ehbrehnin Yeveny yang tersesat di Gunung Merapi, Senin (12/8/2013) 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Belajar dari peristiwa tersesatnya wisatawan Rusia saat mendaki Gunung Merapi, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman berencana membuat pos pendakian di dekat Balai Desa Kepuharjo, Cangkringan Sleman.

Pos pendakian tersebut difungsikan untuk tempat perizinan bagi siapa saja yang berencana mendaki Merapi.

Di pos tersebut calon pendaki harus memberikan sejumlah informasi seperti nama, alamat, nomer telepon.

Selain itu petugas juga akan menjelaskan beberapa aturan yang harus dipatuhi para wisatawan yang akan mendaki Gunung Merapi.

Sebelum Gunung Merapi meletus pada 2010, setiap orang yang ingin mendaki pasti meminta izin ke kediaman Mbah Marijan, juru kunci Merapi.

Namun, setelah Mbah Marijan meninggal dunia akibat letusan gunung pada 2010 kebiasaan itu sudah tidak dilakukan lagi.

Sehingga, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman berusaha akan mengembalikan kebiasaan itu.

Berita Rekomendasi

"Petugas posko nantinya akan memberitahu soal aturan-aturannya," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ayu Laksmi , Sabtu (17/08/2013).

Ayu menambahkan, pada Selasa (20/8/2013) pihaknya akan berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Sleman, Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) dan beberapa perangkat desa terkait wisata minat khusus Gunung Merapi dan rencana pembangunan posko.

"Kemungkinan akan ada pemandu wisata minat khusus. Entah nanti dari dinas atau warga Masih akan kita bicarakan," tambah Ayu.

Sementara, Komandan SAR DIY, Brotoseno mengaku, sampai saat ini belum pernah diajak berkoordinasi baik dari Dinas Pariwisata Kabupaten maupun Provinsi mengenai minat wisata khusus, seperti Gunung Merapi, gua, dan laut.

"Seharusnya ada koordinasi,yang baik dari dinas pariwisata provinsi maupun kabupaten terkait wisata minat khusus," kata Brotoseno.

"Jangan takut, SAR DIY tidak akan meminta uang kepada dinas. Hanya, mari kita duduk bersama, berkoordinasi mengenai standar operasional prosedur (SOP) wisata minat khusus," lanjut Brotoseno.(Wijaya Kusuma)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas