Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota Dewan: Kalau Siswa Tak Perawan, Terus Mau Diapain?

Pertanyaan saya, apakah kalau siswi tidak perawan lagi lalu tidak bisa sekolah?

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Anggota Dewan: Kalau Siswa Tak Perawan, Terus Mau Diapain?
DPRD LOGO 

   
TRIBUNNEWS.COM MEDAN, - Ketua Komisi B DPRD Kota Medan Sri Jati Pohan mengaku terkejut dengan wacana tes keperawanan terhadap calon siswa SMA yang dilontarkan Dinas Pendidikan Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.

"Sebagai ibu, sebagai perempuan, saya kurang setuju. Ini masalah sensitif. Pertanyaan saya, apakah kalau siswi tidak perawan lagi lalu tidak bisa sekolah? Tidak bisa mendapatkan haknya dalam memperoleh pendidikan?" ucap Sri, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (20/8/2013).

Menurutnya, maksud dan tujuan tes ini harus dikaji secara komprehensif, seberapa besar dampak positifnya. Kalau untuk melihat sejauh apa penurunan norma-norma agama bagi generasi muda sekarang, tes ini bisa dilakukan. Tapi kalau untuk menjadi konsumsi publik, lanjut Sri, tes itu sebaiknya tidak dilakukan.

"Kalau siswa tidak perawan lagi, terus mau diapain? Apakah mau dibina atau apa? Ini aib," katanya lagi.

Dia bilang, pihak pendidik, orangtua dan pemerintah yang harusnya memikirkan solusi untuk menanggulangi hal ini dengan cara memberikan pengetahuan dan pendidikan agama yang mapan dan menyediakan sarana dan kegiatan-kegiatan positif bagi anak.

Sri Jati mengatakan, sebaiknya sebelum mengoreksi kekurangan para peserta didik khususnya siswi, perilaku dan etika guru yang menjadi panutan dan teladan juga harus di koreksi.

Berita Rekomendasi

"Sudah banyak contoh kasus yang dilakukan oknum guru yang sangat, sangat mencederai dunia pendidikan. Ini dulu yang harus di koreksi, perhatikan dan ditanggulangi. Baru masuk ke ranah murid, karena guru baik maka murid juga baik. Tapi yang pasti, peran orang tua menjadi faktor dominan," pungkasnya.

Hal senada juga dikatakan Boru Hutapea saat menunggui anaknya pulang sekolah di SMP 3 Medan. Dia menolak mentah-mentah tes keperawanan ini. Perawat di rumah sakit terbesar Kota Medan itu mengatakan, tes ini hanya akan membuka aib dan menyudutkan perempuan saja.

"Kalaulah anakku tak perawan lagi, apa semua orang harus mengetahuinya? Walaupun nanti hasil tes di rahasiakan, tapi kalau ternyata dia tak di terima di sekolah tempat dia menjalani tes, kan semua orang akan tahu dia tak perawan lagi. Adakah jaminan bahwa anakku tak menanggung malu, tak menjadi bahan cibiran dan ejekan kawan-kawannya? Pikirkanlah ini, jangan suka-suka hati pemerintah saja membuat aturan," kata dia dengan nada emosional.

Sumber: KOMPAS
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas