Paskhas Terjun Payung, Warga Malang: Ya Allah Mudah-mudahan Mereka Selamat
Warga Malang Raya umumnya dan khususnya Kabupaten Malang menikmati hari yang istimewa.
Editor: Widiyabuana Slay
TRIBUNNEWS.COM – Warga Malang Raya umumnya dan khususnya Kabupaten Malang menikmati hari yang istimewa. Pasalnya Pangkalan TNI Angkatan Udara Lanud Abdul Rahmansaleh menyelanggarakan berbagai bakti sosial dan atraksi terjun payung yang dilakukan oleh prajurit-prajurit Korps Pasukan Khas dari Yon 464 Wing II dalam rangka Hari Bhakti TNI AU yang ke 66 yang di pusatkan di Detasemen TNI AU Senggreng Kecamatan Sumber Pucung Kabupaten Malang, Rabu (21/08/2013), seperti rilis yang diterima redaksi Tribunnews.com.
Satu persatu dari 44 penerjun yang dikomandoi oleh Mayor Pasukan Fajar A.K mulai diterjunkan dari dalam badan pesawat Hercules A-1315 milik Sakdron Udara 32 yang dipiloti oleh Letkol Penerbang Reza dengan ketinggian 7500 feet atau sekitar 2500 meter dari permukaan tanah. Berbagai macam perasaan muncul dalam benak pikiran masyarakat yang menontonnya, ada yang histeris dengan perasaan bercampur aduk antara senang, kasihan dan takut ataupun khawatir.
“Ya Allah mudah-mudahan mereka turun selamat,” bisik salah satu penonton. Sementara, anak-anak lain terlihat lagi euforia. Ada yang terpukau, tepuk tangan serta berlari-lari, seolah ingin mendekati lokasi mendaratnya para penerjun. Ke 44 peterjun tersebut menggunakan berbagai macam tipe parasut yang digunakan setidaknya ada tiga jenis parasut yakni jenis Parafoil, Marc 3 dan Spectre yang mana ketiga jenis parasut tersebut memiliki karakter yang berbeda.
Beberapa peterjun sambil membawa bendera satuan yang ada di Lanud Abd. Saleh beserta insub, Nampak juga bendera milik Pemerintah Kabupaten Malang. Bender-bendera tersebut berukuran 9 x 6 meter dengan berat sekitar kurang lebih 8 kilo gram.
Sebelum terjun payung dilaksanakan, masyarakat disuguhkan atraksi flypass pesawat terbaru TNI AU Super Tucano yang bersarang di Lanud Abd. Saleh juga turut meramaikan acara tersebut dan dilanjutkan dengan atraksi paramotor. Dalam kegiatan baksi sosial yang diselenggarakan diantaranya sunatan massal, pengobatan dratis dan panggung hiburan.
Hari bakti TNI AU diperingati setiap tahunnya untuk mengenang jasa-jasa pahlawan TNI AU yang gugur pada tanggal 29 Juli 1947. Dalam upacara militer yang dilaksanakan pada tanggal 29 Juli lalu di Taxyway skadud 32 Lanud Abd. Saleh Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI I.B Putu Dunia dalam sambutannya yang dibacakan Komandan Lanud Marsekal Pertama TNI Gutomo mengatakan bahwa “Hari Bakti TNI Angkatan Udara merupakan simbol roh perjuangan bagi TNI Angkatan Udara karena memiliki nilai esensi yang sangat tinggi dalam pengabdian menjaga dan mengawal eksistensi Ibu Pertiwi dimana dua sejarah terjadi dalam satu hari pada tanggal 29 Juli 1947 keberhasilan Indonesia membombardir pertahanan Belanda di Kota Salatiga, Semarang dan Ambarawa.
Serangan itu menunjukkan eksistensi kemerdekaan Indonesia di mata dunia, yang pada sore harinya akibat serangan itu tentara Belanda membayar mahal dengan balasan menembak jatuh pesawat AURI yang sedang melaksanakan misi kemanusiaan sehingga tiga prajurit AURI gugur. Pengorbanan serta keteladanan yang sangat berharga tidak akan pernah retak oleh kondisi lingkungan strategis”.