Gaung Esemka Meredup Seiring Kepergian Jokowi
Public Relation PT SMK, Sabar Budi Sabar mengakui gaung mobil Esemka meredup pasca perginya Jokowi.
TRIBUNNEWS.COM - Public Relation PT SMK, Sabar Budi Sabar mengakui gaung mobil Esemka meredup pasca perginya Jokowi. Namun, mantan aktivis 1998 itu membantah aktivitas PT SMK mati. Menurutnya, untuk sementara memang tidak melakukan produksi massal. Namun operasional perusahaan jalan terus.
Pihaknya saat ini sedang dalam proses menunggu pasokan komponen dari UMKM-UMKM yang digandengnya. Komponen-komponen ini tidak diproduksi sendiri. Sejumlah UMKM digandeng untuk memproduksinya. Misalnya knalpot, diproduksi oleh sebuah UMKM di Purbalingga. Pabrik PT SMK di Solo, hanya untuk tempat perakitan.
Rencananya tempat perakitan akan dikembangkan di SMK-SMK. Rintisan kerjasama sudah dilakukan, termasuk dengan sejumlah SMK di Jatim. "Saat ini, kami masih dalam tahap konsolidasi ke SMK di berbagai wilayah di tanah air. Konsolidasi itu untuk mempersiapkan infrastruktur berupa pabrik perakitan dan perawatan purna jual," kata Sabar.
Dia bersyukur gaung mobil ini tidak senyaring saat ‘dimodeli” Jokowi. Dengan begitu, dia bisa bekerja lebih tenang. Pasalnya, Sabar meyakini kalau mobil Esemka terlalu di-blow up, maka akan berakibat buruk pada aktifitas produksi.
“Karena kami sengaja tidak terlalu menarik perhatian di permukaan. Semakin kami berkibar, akan semakin yang tidak suka. Ujung-ujungnya makin banyak pula yang akan menghambat kami,” dalihnya. (ab/idl)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.