Kami Dibayar Rp 4 Juta Sekali Tarik
Sang sopir tangki BBM ilegal yang mengangkut BBM diduga ilegal tapping yang diamankan Intelrem 044/Gapo
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Sang sopir tangki BBM ilegal yang mengangkut BBM diduga ilegal tapping yang diamankan Intelrem 044/Gapo di Desa Kasmaran Babattoman, Muba mengaku mendapat Rp 4 juta sekali angkut, Sabtu (24/8/2013) pukul 03.00.
"Truk empat-empatnya punyo bos kami Muasim, sudah 5 kali diupah Rp 4 juta untuk dibawa ke Tangerang. Kami cuma ngantar saja," M Idris (29), salah seorang sopir.
Sementara salah seorang kernet bernama Usman (34) mengaku sekali angkut dirinya kebagian Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu.
"Kadang 100, 150 ribu. Bisa juga 200 ribu. Kami asal Rangkas Bitung Banten. Baru kali ini diajak. Borongan kadang nyisa, kadang nggak. Ada yang masukin. Saya kernet doang," kata Usman, salah seorang sopir.
Sebanyak empat truk fuso BBM itu bernopol B 9035 CFU bermuatan 30 ton, B 9010 CFA, B 9007 CYT, B 9028 CFU 38 ton minyak kondensat.
Sebanyak 9 dari 10 sopir/kernet yang diamankan. Antara lain Adam sopir (33) kampung Lebak Banten, Suranto kernet (33), Wahab Mustofa kernet (33), Usman sopir (40) kampung Serang Banten. Satu kernet bernama Darma Udin (15) asal kampung Lebak Banten melarikan diri.
M Idris/Sabit sopir (29), Usman kernet (34), M Jamal budin kernet (30), Baharudin kernet (19), Agung prasetyo sopir (30).
"Di Simpang Betung kita menangkap 3 mobil, dikembangkan lagi di sebelum Timbangan 32 Palembang, Sabtu (24/8/2013) pukul 03.00 diamankan oleh personil Tim Intelrem 044/Gapo dan Deninteldam II/Sriwijaya," katanya.
Dari Desa Bayat, Sungai Angit, Desa Pajering dikumpulkan dengan angkutan Cotl Diesel di pool di Desa Kasmaran Babattoman diangkut dengan truk fuso. (Abdul Hafiz)