TRIBUNNEWS.COM - Kasus perampasan yang mengakibatkan tewasnya Franceisca 'Sisca' Yofie (34) masih berbuntut panjang. Kompol Albertus Eko Budiharto yang terseret kasus ini berencana segera memberikan pernyataannya kepada media massa.

Saat disambangi sejumlah wartawan di Mapolda Jabar, Kompol Eko yang sempat mengemuka dengan sebutan Kompol A ini belum mau membuka diri, atau memberikan pernyataan secara gamblang, khususnya kepada media televisi.

Namun, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul memastikan, Kompol A dan keluarga akan memberikan pernyataannya dalam waktu dekat. "Bisa besok, lusa, lebih cepat lebih baik. Pernyataan nanti dilakukan kepada teman-teman media, Kompol A dan keluarganya," ujar Martinus kepada wartawan di Mapolda Jabar, Kamis (29/8/2013).

Perihal sidang pelanggaran disiplin terhadap Kompol Eko, Polda Jabar akan menggelar sidang pelanggaran disiplin paling lambat pada minggu depan.

Kompol Eko yang saat ini menjabat Kasubid Penmas Bidhumas Polda Jabar terancam sanksi jika terbukti bersalah. Kemungkinan Kompol Eko dijerat Pasal 3 huruf g dan Pasal 5 huruf a Peraturan Pemerintah RI No 2 tahun 2003 tentang Disiplin Anggota Polri. "Berkas sudah diterima dan dipelajari. Sidang minggu depan," kata Martinus.

Terseretnya Kompol Eko pada kasus Sisca, saat petugas menemukan surat pribadi antara Sisca dan Kompol Eko di kamar kosan Sisca di Setra Indah Utara No 11, Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung. Namun, pada gilirannya hubungan Kompol Eko dan Sisca berlangsung sejak 2010 serta berakhir pada 2012 lalu.

Berdasar atas pemeriksaan yang telah dilakukan Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Jabar tidak ditemukan keterlibatan dalam kasus Sisca. Saat peristiwa curas berujung tewasnya Sisca, alibi Kompol Eko adalah dia tengah berada di salah satu hotel di kota Bandung bersama keluarganya. (Tribun Jabar/dic)