Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Steven Greatness

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Pasca terjadinya tabrakan terhadap Jembatan Kapuas 1 sebanyak dua kali dalam beberapa hari terakhir menyembabkan keprihatinan berbagai pihak. Satu di antaranya, warga Pontianak Utara, Acui Simanjaya.

Menurut Acui, selama ini sebenarnya sering terjadi fender Jembatan Kapuas ditabrak tapi luput dari perhatian dan pengawasan karena akibatnya tak fatal. Karena itu, meski tak ada petugas yang rutin mengawasi lalu lintas kendaraan air di bawah Jembatan Kapuas, setidaknya dipasang kamera perekam pada beberapa titik.

Dengan demikian, jika ada kejadian bisa dimintai tanggungjawab pelakunya. Selain itu lampu peringatan harusnya sudah dipasang dari jarak tertentu.

"Saya sebagai penduduk di Pontianak Utara sangat terganggu dengan lumpuhnya lalu lintas di tol Kapuas ini, banyak aktivitas warga terutama Timur dan Utara yang terganggu dengan tutupnya jembatan ini sebab selama ini segala fasilitas dan keperluan ada di seberang sungai," ujarnya kepada Tribun, Selasa (3/9/2013).

Acui mengharapkan, kedepan pembangunan kota harus diupayakan merata. Selain itu ia berencana melakukan gerakan pengalangan koin dan uang kecil untuk pembangunan jembatan baru dan ferry baru sebagai protes untuk menunjukkan jika pemerintah lamban mengupayakan jembatan baru dan rakyat bisa berbuat lebih cepat.