Halaman Pengadilan Militer Yogyakarta Dipenuhi Seragam Loreng
Ratusan orang memakai seragam loreng memenuhi halaman komplek gedung Pengadilan Militer II/11 Yogyakarta saat proses
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Ratusan orang memakai seragam loreng memenuhi halaman komplek gedung Pengadilan Militer II/11 Yogyakarta saat proses sidang dengan agenda pembacaan putusan terhadap para oknum anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan, Kamis (5/9/2013).
Mereka yang mengaku dari berbagai kelompok organisasi kemasyarakatan (ormas) tersebut, memakai seragam loreng sesuai identitas kelompok mereka. Secara bergantian, mereka melakukan orasi. Bahkan sebagian melakukan orasi dengan memblokir di jalan raya Ringroad Timur (jalur sepeda motor).
Salah satu kelompok ormas, Pengurus Pemuda Panca Marga (PPM) Bekasi, Jonly Nahampun, dalam pernyataan sikapnya menyatakan, bahwa upaya kelompok tertentu yang ingin menghujat TNI terkait Lapas Cebongan sangat disesalkan.
"Seharusnya kita memaklumi semangat jiwa korsa anggota Kopassus melakukan aksi balas dendam terhadap para preman yang telah membunuh Sertu Heru Santoso agar ada efek jiwa," katanya.
Karena tanpa tindakan demikian, Indonesia bisa menjadi negara preman yang membiarkan anggota TNI sedang menjalankan tugasnya dianiaya hingga tewas oleh preman seperti yang terjadi akhir-akhir ini.
Ia juga menyampaikan, ada banyak pengamat yang menganggap bahwa kasus Cebongan adalah penodaan simbol kewibawaan negara. Tapi menurut PPM pembunuhan terhadap anggota TNI yang sedang bertugas merupakan ancaman serius terhadap kewibawaan negara.
"Oleh karena itu mari kita bela TNI sampai titik darah penghabisan. Kalau ada pihak-pihak yang menghujat TNI mari kita lawan!" tandasnya.
Sementara itu, salah satu ormas lain, yakni Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Yogyakarta dan sekitarnya, juga menyampaikan orasi serupa, yakni meminta ke 12 terdakwa penyerang Lapas Cebongan dibebaskan dari segala dakwaan.
Dalam aksinya, mereka juga membawa soundsystem besar yang terpasang di atas mobil bak terbuka, dengan berulangkali memutar lagu Himne Korps Kopassus.