Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Permintaan Uang Riyal Naik Tipis.

Dibandingkan hari-hari normal, musim haji 2013 hanya mendorong pertumbuhan permintaan penukaran mata uang Riyal sebanyak kurang dari 10 persen

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Permintaan Uang Riyal Naik Tipis.
Uang Riyal 


   

TRIBUNNEWS.COM , SURABAYA – Dibandingkan hari-hari normal, musim haji 2013 hanya mendorong pertumbuhan permintaan penukaran mata uang Riyal sebanyak kurang dari 10 persen di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Wilayah Surabaya atau BNI Kanwil Surabaya.

Pertumbuhan tersebut terjadi pada kategori haji plus non kuota yang berangkat bersama biro travel umrah yang bekerja sama dan mempunyai kontrak dengan pihak muassasah di Arab Saudi.

Head of Regional Coverage Treasury Client Solutions PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Treasury Division, Yudhi Zufrial mengatakan, tak begitu banyaknya calon jamaah haji plus non kuota yang menukarkan mata uang Rupiah ke Riyal, disebabkan karena banyaknya jasa penukaran uang yang ada di Arab Saudi, khususnya di Jeddah dan Mekkah.

“Sebenarnya kami tidak menetapkan alokasi khusus untuk jamaah haji plus dalam hal penukaran uang Riyal. Tetapi kami siap untuk melayani nasabah kami yang masuk dalam jamaah haji plus. permintaannya sementara ini memang tidak banyak karena Riyal juga bisa dibeli di Jeddah dan Mekah,” urai Yudhi, Selasa (10/9/2013).

Sementara untuk kebutuhan calon jamaah haji (CJH) reguler yang semua prosedurnya, mulai dari pendaftaran hingga pemberangkatan dan kepulangan difasiltiasi pemerintahmelalui Kementerian Agama, BNI Kanwil Surabaya mengalokasikan mata uang Riyal senilai 50 juta Riyal.

Menggunakan asumsi kurs tengah Bank Indonesia pada 10 September 2013 yang menunjuk angka Rp 2.960 per-Riyal, angka tersebut setara dengan Rp 148 miliar.

Berita Rekomendasi

“Dari Kemenag (Kementerian Agama) sudah menjatah Riyal untuk uang saku jamaah haji reguler. Untuk penukaran, berdasarkan tender lelang sebelumnya, BNI hanya mendapat jatah 50 juta Riyal,” imbuhnya.

Dihubungi terpisah, Media Relation Corporate Secretary Division PT Bank Syariah Mandiri, Siti Darojah Sri Wahyuni mengatakan hal serupa. Meski enggan membeberkan angka pertumbuhan permintaan uang Riyal di musim haji 2013 ini, namun dia memastikan bahwa pertumbuhan permintaan juga tidak begitu signifikan dibandingkan hari normal.

“Pertumbuhan permintaan uang Riyal tidak terlalu tinggi. Untuk Bank Syariah Mandiri, yang paling besar sepertinya hanya di embarkasi Solo,” kata Siti Darojah.

Sementara itu, merujuk data Bank Indonesia, selama sepekan sejak awal September 2013, nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Riyal cenderung terus mengalami peningkatan meski tak terlalu signifikan.

Di awal pembukaan perdagangan Senin, 2 September 2013, kurs jual Rupiah ada di angka Rp 2.926,89 per Riyal Arab Saudi. Di perdagangan 6 September 2013, angka tersebut melonjak hingga menembus Rp 3.001 per Riyal Arab Saudi.

Tags:
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas