Pipa Pertamina Bocor, Pengguna Jalan Terbakar
Khatijah (38), warga Aceh Tamiang dilaporkan luka-luka setelah sepeda motor) yang dikendarainya terbakar
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.OOM KUALASIMPANG - Seorang ibu rumah tangga bernama Khatijah (38), warga Desa Bukit Tempurung, Kecamatan Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang dilaporkan luka-luka setelah sepeda motor (sepmor) yang dikendarainya terbakar ketika melintasi pipa penyaluran gas PT Pertamina EP (Eksplorasi dan Produksi) Rantau, di kawasan Desa Paya Bedi, Kecamatan Rantau, Rabu (11/9/2013) siang.
Informasi yang diterima wartawan dari orang tua korban, A Zanir (60) menyebutkan, musibah itu terjadi ketika Khatijah sedang meluncur dengan sepeda motor Honda Supra dari Kota Kuala Simpang melintas jaringan pipa Pertamina di Sp 5, Dusun Amal, Desa Paya Bedi. “Anak saya sedang dalam perjalanan ke tempat kawannya di Dusun Tanjung Rambut,” kata Zanir.
Saksi mata mengatakan, saat sepmor Khatijah melintasi pipa tersebut langsung terbakar. Sumber api diduga dari semburan gas dari pipa yang bocor yang menyambar bagian sepeda motor yang mudah terbakar. Khatijah dilaporkan mengalami luka bakar pada bagian kiri kanan tangannya kaki kanan. Tak ada informasi bagaimana kondisi sepeda motor milik korban.
Humas Pertamina EP Rantau, Herisim Sembiring kepada Serambi, Rabu (19/9) mengakui ada pipa gas milik PT Pertamina bocor dan menyambar sepeda motor yang dikendarai Khatijah.
Menurut Harisim, sambaran api terjadi ketika Khatijah sedang mengengkol sepeda motornya dan diduga percikan api dari busi menyambar gas dari pipa yang bocor itu. Namun korban hanya mengalami luka bakar ringan dan langsung dilarikan oleh sekuriti yang ada sekitar lokasi ke RS Pertamina. “Kita mengetahui ada kebocoran pipa sesudah ada kejadian. Prediksi kita baru satu jam bocor namun tidak tampak ke permukaan karena berada dalam tanah. Kebocoran sudah kita perbaiki,” kata Sembiring.
Mengenai korban, menurut Sembiring akan ditanggung biaya pengobatan dan perawatannya sampai sembuh oleh Pertamina. “Penyebab kebocoran diduga faktor alam karena pipa untuk mengaliri gas itu berstandar internasional,” demikian Sembiring.(md)