Polsek Puger Periksa Enam Orang Warga
Enam orang dikabarkan sudah diperiksa di Mapolsek Puger, pascaperusakan Ponpes Darussolihin, Desa Puger Kulon, Rabu (11/9/2013).
Laporan Wartawan Surya Sri Wahyunik
TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Enam orang dikabarkan sudah diperiksa di Mapolsek Puger, pascapenyerbuan dan perusakan Ponpes Darussolihin, Desa Puger Kulon Kecamatan Puger, Rabu (11/9/2013).
Namun, pemeriksaan tersebut belum diketahui terkait peristiwa perusakan ponpes atau pembacokan seorang warga.
Kapolres Jember Ajun Komisaris Besar Awang Joko Rumitro, belum mau memberikan komentar. "Jangan dulu," ujarnya singkat kepada Surya ketika di lokasi kejadian.
Pantauan Surya, daerah sekitar ponpes masih dijaga ketat oleh aparat kepolisian. Mereka berjaga tidak hanya di sekitar kompleks pondok, tetapi juga di jalan masuk menuju ponpes tersebut.
Selain polisi dari Polres Jember dan sejumlah polsek, personel Brimob Polda Jatim juga diturunkan untuk menjaga ponpes tersebut.
Peristiwa perusakan berawal dari rencana kegiatan karnaval, yang dilakukan oleh pengurus pesantren Darussholihin sejak sepekan lalu.
Polisi sudah berusaha menenangkan panitia dan peserta karnaval agar membatalkan atau menunda rencana mereka. Pasalnya, Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Puger sudah meminta pesantren Darussholihin untuk membatalkan acara itu karena situasi di Puger dinilai belum kondusif.
Namun, Acara karnaval yang diikuti semua murid pesantren itu terus berlangsung. Tragedi, baru dimulai sekitar pukul 14.00 wib, persisnya ketika sekelompok massa tak dikenal mendatangi kompleks ponpes yang sepi.
Dengan membawa pentungan dan senjata tajam, mereka langsung mengobrak-abrik bangunan pesantren. Beberapa bagian bangunan masjid, kantor dan kamar santri rusak. Puluhan motor milik murid, dan wali murid pesantren yang diparkir di tempat itu, juga dirusak dan dibakar.