Rekson Tewas Saat Tenangkan Massa
Rekson Watung, warga Desa Bongkudai Utara yang berusaha tenangkan massa malah tewas
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM KOTAMOBAGU, - Bentrokan berdarah antara aparat kepolisian dan dan warga terjadi di Desa Guaan Mokitompia, Kecamatan Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Kamis (12/9/2013). Rekson Watung, warga Desa Bongkudai Utara yang berusaha tenangkan massa malah tewas pada peristiwa di desa yang berbatasan dengan Kabupatan Minahasa Selatan (Minsel) itu.
Kejadian tersebut bermula saat Polres Bolaang Mongondowo (Bolmong) menurunkan 100 personel untuk melakukan penangkapan dan penahanan tersangka serta barang bukti sepeda motor curian di daerah Bongkudai dan sekitarnya. Personel Polres Bolmong juga dibantu anggota Brigade Mobil (Brimob) Inuai.
Pasukan dipimpin Kapolres Bolmong AKBP Hisar Siallagan berangkat ke Bongkudai sekita pukul 11.00 Wita. Sasaran pertama adalah tersangka Gren, warga Bongkudai. Namun Gren tidak ada di tempat. Polisi hanya mendapatkan barang bukti sepeda motor Vixion. Polisi kemudian mengadakan pengembangan. Pasukan dibagi dua yakni ke Bongkudai dan ke Insil. Di Insil, polisi berhasil menangkap Ebong dan Ateng serta sejumlah sepeda motor hasil curian.
Saat pulang, pasukan dari Insil diadang warga saat akan memasuki Desa Guaan di perbatasan Minsel dengan Boltim. Warga merasa kecewa karena penyitaan sepeda motor dilakukan secara paksa. Apalagi sepeda motor itu mereka gunakan untuk mengangkut hasil produksi pertanian setiap hari. Warga sempat memblokir jalan dengan batu dan membakar ban mobil.
Bentrokan tak terelakkan. Polisi yang sempat terdesak ke arah wilayah Minsel menyerang balik warga dengan peluruh karet serta melepaskan gas air mata. Puluhan warga terkena tembakan termasuk korban Rekson Watung yang meninggal dunia tak jauh dari lokasi bentrokan dengan polisi.
Menurut Hisar Siallagan, operasi kemarin dilakukan karena meningkatnya kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Bolmong akhir-akhir ini. "Kasus curanmor semakin meningkat. Setelah penyelidikan, kami pun berangkat ke Bongkudai karena berdasarkan informasi terdapat sindikat curanmor di daerah tersebut," ujar Siallagan.
Salah Informasi
Dikatakanya, mengingat kerawanan yang mungkin timbul, maka pihaknya pun mengerahkan 100 personel. Kata dia, saat gelar operasi di Bongkudai Baru sebenarnya tidak ada masalah. Kemudian pasukan dipecah menjadi dua karena ada pengembangan kasus di Desa Insil, Kecamatan Passi Barat, Bolmong.
Namun saat pasukan dari Insil kembali lagi ke Bongkudai, ternyata warga sudah berkumpul di Guaan. "Saat pencarian tersangka dan barang bukti tenyata ada kesalahpahaman dan kesalahan informasi yang beredar di masyarakat," kata Hisar.
Situasi pun memanas. Hisar mengatakan, warga menyerang tak hanya menggunakan batu atau senjata tajam, tapi juga menggunakan bom molotov. Armored Water Canon (AWC), kendaraan yang diikutsertakan oleh Polres Bolmong, langsung mengambil posisi di depan untuk membubarkan massa.
Bentrokan tersebut menyebabkan Rekson Watung (40) tewas. Kepala Urusan (Kaur) Desa Bongkudai Utara yang diduga berada di tengah massa terkena tembakan di lengan kanan. Korban pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Datoe Binangkang. Sejumlah warga dan polisi mengalami luka-luka akibat kejadian ini.
Sangadi Bongkudai Utara Henky Sepang mengatakan Rekson berada di lokasi kejadian untuk menenangkan massa. Tapi dia malah jadi korban.
"Dia (Rekson) memang sengaja turun ke jalan untuk mengamankan (menenangkan) massa. Ternyata dia jadi korban," kata Henky saat ditemui Tribun Manado di Rumah Sakit Datoe Binangkang, Kamis (12/9).
Hisar belum bisa memastikan penyebab kematian Rekson. "Saat ini korban dibawa ke Manado untuk dilakukan otopsi, kami belum tahu apakah korban meninggal akibat peluru tajam atau apa. Yang jelas, sebelum berangkat pasukan sudah dicek tentang penggunaan peluru," kata Hisar.
Dia menyatakan duka yang mendalam bagi keluarga korban. Dia juga mengatakan, sudah melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat sebelum operasi tersebut. "Di Insil berhasil dan tanpa ekses. Padahal jumlah tersangka dan barang bukti di sana lebih banyak," kata Hisar. Operasi itu mengamankan 12 barang bukti kendaraan bermotor roda dua berbagai mereka. "Dua belas barang bukti kami amankan di Mapolres Bolmong beserta tiga orang tersangka warga Insil dan Bongkudai Baru. Mereka saat ini tengah dimintai keterangan," katanya. (suk/ald)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.