Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemulung Naik Haji Pernah Bermimpi Lihat Sumur Terisi Penuh Air

Karyati Binti Halil (69) akan berangkat naik haji pada 29 September 2013. Ibu empat anak yang berprofesi sebagai pemulung

Editor: Yulis Sulistyawan
zoom-in Pemulung Naik Haji Pernah Bermimpi Lihat Sumur Terisi Penuh Air
surya/Rahadian Bagus P
Karyati (69) sedang mempersiapkan baju-baju yang akan dibawa naik haji, 29 September 2013. Sehari-hari ia bekerja jadi pemulung 

Laporan Wartawan Surya, Rahadian Bagus P

TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Karyati Binti Halil (69) akan berangkat naik  haji pada 29 September 2013. Ibu empat anak yang berprofesi sebagai pemulung atau pengumpul rongsokan di Masjid Ar-Rahman, di Jalan Leces, Probolinggo ini mengumpulkan rongsokan di masjid itu selama lima tahun  yang akhirnya mengantarkannya menunaikan ibadah haji.

Karyati yang akrab dipanggil Mbok Karyati, setelah seharian mencari rongsokan biasanya beristirahat dan bermalam di masjid. Selama di masjid, ia tak lupa bersembahyang lima waktu, mengaji dan Salat Tahajud setiap malam.

"Ya Allah, saya sudah tidak punya suami, saya punya anak tetapi tidak mempunyai penghasilan, saya ingin cari kerja tetapi juga sudah terlalu tua. Saya ingin nabung, untuk melunasi haji," kata Karyati dalam Bahasa Madura.

Doa tersebut ia baca setiap hari usai melaksanakan Salat Tahajud dan mengaji. Menurutnya, salat dan mengaji merupakan kunci hingga akhirnya dia bisa berangkat naik haji.

"Tadi Ibu Tantri (Bupati Probolinggo) juga tanya, kok bisa naik haji bagaimana caranya. Terus saya jawab, harus selalu salat dan ngaji. Jangan berhenti-berhenti, kalau berhenti jauh lagi rejekinya," terangnya.

Mbok Karyati mengatakan, sebelumnya ia pernah bermimpi aneh setelah Salat Tahajut pertama kali dilakukan. Dalam mimpinya ia melihat dua buah sumur yang penuh terisi air. Menurutnya, arti mimpinya itu, dia akan segera mendapatkan rejeki.

Berita Rekomendasi

Ia mengatakan, dirinya pernah ditipu oleh seorang tengkulak. Uang tabungannya Rp 10 juta dibawa lari orang tersebut. Tak hanya itu, sepeda ontel yang biasa dipakai untuk membawa rongsokan, hilang dicuri orang hingga tiga kali.

Namun hal itu tidak membuatnya patah semangat. Sebaliknya dia semakin rajin berdoa hingga akhirnya bisa membeli sepeda kembali.

Ia mengatakan, setelah menunaikan ibadah haji nanti, dia tidak akan menjalani profesinya sebagai tukang rongsokan lagi. Sebab dia baru mendapatkan tawaran untuk menjadi tukang sapu dan tukang cuci dari orang yang tinggal tak jauh dari rumahnya.

Rasa bangga dan senang juga dirasakan, anak ketiga Karyati yang bernama Satuni (40). Ia mengaku sangat senang ibunya bisa menunaikan ibadah haji. " Bangga sekali dan kaget. Apalagi Bu Tantri sampai datang ke rumah kami," kaya Santuni didampingi suaminya Ja'far (45).

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas