Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bu Dokter Aniaya Pembantu Akhirnya Diringkus Polisi

Malam itu juga dokter wanita tersebut digiring ke Mapolresta Pekanbaru untuk menjalani pemeriksaan

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Bu Dokter Aniaya Pembantu Akhirnya Diringkus Polisi
Tribunnews.com
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Tidak butuh waktu yang lama, Tim Opsnal Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pekanbaru, Kamis (19/9/2013) sekitar pukul 20.00 WIB berhasil menangkap dr Ronika Simaloho (38), warga Jalan Bakti No 02, RT01 RW12, Tangkerang Barat, Marpoyan Damai di rumahnya.

Malam itu juga dokter wanita tersebut digiring ke Mapolresta Pekanbaru untuk menjalani pemeriksaan.

"Saat ini dr Ronika sudah kita tetapkan sebagai tersangka dan masih kita amankan di Mapolresta guna penyidikan lebih lanjut," kata Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Arief Fajar SIK kepada wartawan, Jumat (20/9/2013).

Seperti diketahui dr Ronika diamankan Satreskrim Polresta Pekanbaru, karena telah menganiaya pembantunya yang masih dibawah umur. Tidak tanggung-tanggung, pembantu dengan inisial AB (14) tersebut dianiaya oleh Ronika selama enam bulan atau sejak bulan Mei 2013 sampai September 2013.

Kejamnya lagi tersangka tidak pernah membayar gaji AB dan AB hanya diberi makan satu kali sehari.

Menurut AB, dia seriang dianiaya sang majikan seorang dokter yang berdinas di RS TNI AU Pekanbaru.

"Ibu sangat pemarah dan ringan tangan. Bahkan tanpa alasan yang jelas hampir setiap hari saya dipukuli menggunakan tali pinggang, kemudian rambut saya dijambak dan ditendang bahkan ditusuk dengan gunting," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Selain itu tambah AB, selama kerja gajinya tidak pernah dibayar dan makan hanya dibolehkan 1 kali sehari.

"Karena tidak tahan akhirnya saya kabur dari rumah majikan saya," ungkapnya.

Dalam pelariannya itu AB sempat kebingungan di Jalan Bhakti dan berhasil ditemukan pemilik kedai rokok karena AB kebingungan. Selanjutnya AB dibawa ke rumah Pak RT Nasrun Syarief (46) warga Jalan Rengas Gang Keluarga No 1, Marpoyan Damai.

Selanjutnya Nasrun membawa AB ke Mapolresta Pekanbaru untuk membuat laporan polisi.

Nasrun kepada wartawan mengatakan dr Ronika Simaloho dilingkungannya juga kurang bergaul dengan warga.

"Bu Dokter itu kurang bergaul di lingkungan kita dan kita tidak tahu apa alasanya ia tega menganiaya pembantunya sendiri," kata Nasrun.

Saat ditemui di Mapolresta Pekanbaru, Jumat (20/9/2013) kemarin, bocah asal Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama lengkap Ancelia Boekletes itu, masih terlihat trauma mengenang penyiksaan yang dilakukan oleh majikannya.

Dengan mata berkaca-kaca, remaja putri yang hanya tamatan kelas IV SD itu mengakui bahwa dia, telah disiksa oleh majikannya seperti binatang.

"Saya dijambak, dipukul dan ditendang. Parahnya lagi, gaji saya selama 9 bulan bekerja, tidak pernah dibayarkan," katanya.

Dengan suara agak sedikit parau, bocah yang dipekerjakan sebagai pencuci, menyetrika dan mengasuh anak majikannya itu, menuturkan bahwa dia sudah bekerja sebagai pembantu di rumah majikannya yang sekaligus, dijadikan Toko Obat Ika Farma, di Jalan Soekarno-Hatta, No 02, RT01/RW12, Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai, sejak awal 2013.

Awalnya, korban mengakui masih nyaman bekerja bersama majikannya. Namun beberapa bulan belakangan ini, majikannya mulai bersikap kasar dan sering menyiksanya.

"Tidak hanya itu, dalam sehari saja, saya hanya diberi jatah makan oleh majikan saya satu kali," bebernya.

Hingga Kamis kemarin sekitar pukul 12.00, kata korban, penyiksaan terhadap dirinya masih terus berlanjut. Bahkan, majikannya nekad memukulnya dengan mengunakan tali ikat pinggang dan kayu. Tidak hanya itu, majikannya juga pernah menusuk korban pakai gunting, sehingga sekujur tubuh korban, mengalami luka gores dan lebam.

Karena tidak tahan dengan siksaan yang diterimanya, korbanpun nekat melarikan diri hingga akhirnya, korban bertemu dengan Anita, pemilik kedai rokok, di Jalan Bakti yang berada tidak jauh dari rumah majikan korban.

"Sambil menangis, saya langsung menceritakan kejadian yang saya alami kepada Bu Anita. Kemudian, kepada Bu Anita juga saya katakan, kalau saya tidak sanggup lagi bekerja di rumah majikan saya," tuturnya.

Mendengar cerita tersebut, Anita pun langsung membawa korban ke rumah Ketua RT setempat. Kemudian, Ketua RT yang diketahui bernama Masruin Syarif, langsung membawa korban untuk melaporkan kejadian itu ke Mapolresta Pekanbaru.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas