Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Disangka Dukun Santet, Petani di Sumenep Tewas Dibacok

Ghalib diisukan sebagai dukun santet

zoom-in Disangka Dukun Santet, Petani di Sumenep Tewas Dibacok
Ist
Ilustrasi bacok 

TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Pembunuhan yang diduga bermotif isu santet kembali terjadi di Kabupaten Sumenep. Kali ini korbannya adalah Rahem (55), Warga Dusun Tuwek Raja, Desa Sentol Daja, Kecamatan Pragaan. Rahem ditemukan di rumahnya dalam keadaan penuh luka bacok di sekujur tubuhnya. 

Sebelumnya, Galib (73), warga Dusun Sekeng, Desa Romben Barat, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, juga dibunuh secara sadis di rumahnya, Senin (8/7/2013). Ghalib diisukan sebagai dukun santet.

Penganiayaan terhadap Rahem diketahui setelah Mujahra, adik kandung korban yang tinggal di Dusun Sabidek desa setempat, ditelepon orang tak dikenal. Orang di telpon itu mengatakan, kakak kandungnya dianiaya oleh beberapa orang.

"Saya langsung ke rumah kakak dan benar tubuhnya sudah penuh luka. Saya langsung minta bantuan tetangga untuk membawanya ke rumah sakit," kata Mujahra, Sabtu (21/9/2013).

Jasad Rahem dibawa ke Puskesmas Pragaan. Namun karena butuh perawatan intensif, Rahem kemudian dirujuk ke rumah sakit Moh. Anwar Sumenep. Satu jam dirawat di rumah sakit, Rahem menghembuskan nafas terakhir.

Pembunuhan Rahem kemudian dikaitkan dengan isu santet oleh warga setempat. Ahmad Zuhri, keponakan korban menceritakan, korban sempat diisukan menyantet tetangganya bernama MI (14), yang mengalami sakit berkepanjangan dengan perut membesar.

Padahal, menurut keterangan dokter MI mengalami liver. MI sempat dirawat di rumah sakit selama sebulan sebelum akhirnya meninggal.

Berita Rekomendasi

"Korban sehari-hari hanya bekerja sebagai pencari siwalan dan tidak punya ilmu santet. Tetapi kenapa kemudian oleh warga dituduh memiliki ilmu santet," kata Zuhri.

Melihat dari luka yang dialami korban, Zuhri menduga pelakunya lebih dari satu orang. Luka gores yang membekas di sekujur tubuh korban, menggunakan senjata tajam yang berbeda.

Kepala Polsek Pragaan, Ajun Komisaris Polisi La Bunga, belum bisa memberikan penjelasan tentang kejadian ini. Motif dan pelakunya juga masih dalam penyelidikan Polisi. (Taufiqurrahman)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas