Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Habis Operasi, Mulut Ginan Tetap Menganga

Bayi kembar siam parasit atau conjoint twin parasitic, Ginan Septian Nugraha, akhirnya menjalani operasi pemisahan di Ruang

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Habis Operasi, Mulut Ginan Tetap Menganga
KOMPAS.com/PUTRA PRIMA PERDANA
Bayi Kembar Parasit bernama Ginan Septian Nugraha yang saat ini tengah dirawat di ruang Neonatal Intensife Care Unit (NICU) RSHS Bandung 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Bayi kembar siam parasit atau conjoint twin parasitic, Ginan Septian Nugraha, akhirnya menjalani operasi pemisahan di Ruang COT Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Rabu (25/9/2013). Operasi yang berlangsung kurang lebih 1,5 jam itu berjalan lancar meski ada bagian lidah Ginan yang terpaksa dipotong serta kondisi mulut Ginan yang masih tetap menganga.

Anak pasangan Aep Supriatna (36) dan Yani Mulyani (33), warga Kampung Cikadu RT 28/10 Desa Ciroyom Hilir, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, itu menjalani operasi mulai pukul 10.00 hingga 11.30. Tim dokter yang dipimpin Prof Abdurachman melakukan operasi pemisahan atau pengambilan parasit atau daging yang memiliki tiga kaki yang menempel di rongga mulut Ginan. Menurut dr Abdurachman, daging tersebut adalah tumor berjenis Epicnatus teratoma.

"Operasi berjalan lancar, tumor sudah diangkat, dan kita lihat perkembangam kondisi pasien dalam beberapa hari ini. Yang pasti, kondisi pasien pascaoperasi cukup baik," katanya saat melakukan jumpa pers seusai pelaksanaan operasi, kemarin.

Operasi tersebut diakui sangat mendadak. Meski begitu, sudah dilakukan persiapan matang sebelum melakukan tindakan tersebut. Tim dokter lebih dulu melakukan observasi dan dengan beberapa pertimbangan, operasi harus segera dilakukan.

"Tumornya ini mulai membiru, dan ini harus segera diambil agar tidak jadi pembusukan yang bisa berakibat tidak baik buat bayi yang normal. Selain itu, tumor ini harus diangkat agar tidak mengganggu napas," katanya.

Tentang kendala dalam pelaksanaan operasi, anggota tim dokter lainnya, dr Dicky Drajat, mengatakan, tidak ada kendala yang berarti. Hanya saja perlu ketelitian agar tidak ada kesalahan dalam pemisahan, terutama pemotongan pembuluh darah. Bila tidak cermat, kata dia, dikhawatirkan terjadi pendarahan.

Meski tidak ada kendala berarti, ujarnya, tim dokter harus memotong sedikit bagian lidah Ginan. Hal ini dilakukan karena ternyata tumor ini menempel pada bagian lidah dan rahang bagian bawah. Karena ada bagian lidah yang terpaksa dipotong, diakuinya di kemudian hari Ginan akan mengalami gangguan fungsi mulut, seperti gangguan bicara serta indra pengecap.

Berita Rekomendasi

"Tapi indra pengecap tidak keseluruhan, masih ada bagian ujung lidah yang bisa merasakan. Kami hanya potong sebagian kecil di depan dan lidah bagian samping kiri belakang," katanya.

Dicky mengatakan, dari hasil operasi tersebut, kondisi mulut Ginan juga belum mengalami perubahan. Mulut Ginan masih tetap menganga karena selama dalam kandungan serta sejak dilahirkan tujuh hari lalu, mulut Ginan sudah terbiasa terbuka karena adanya tumor tersebut. Namun kondisi ini diharapkan bisa diperbaiki kemudian hari dengan cara bedah estetik.

"Ada gangguan rahang, dan memang sudah diprediksi akan ada perubahan bentuk tubuh atau deformitas," katanya.

Saat operasi berlangsung, ayah Ginan, Aep, ikut menunggu di luar ruangan, ditemani kakak kandung istrinya, Ai Rohaeti (45). Aep, yang sedang tidak enak badan, mengaku lega setelah Ginan berhasil dipisahkan dari tumor yang dianggap sebagai kembarannya tapi tidak berkembang tersebut. Aep hanya berharap anak ketiganya tersebut bisa segera pulih dan segera berkumpul dengan ibu dan dua saudara kandungnya di rumah. "Saya hanya ingin Ginan cepat sehat, itu saja," katanya.

Aep mengatakan istrinya sudah diberitahu bahwa anaknya akan menjalani operasi. Istrinya juga memiliki harapan yang sama agar bisa segera bertemu dengan buah hatinya tersebut. "Kalau soal pengen lihat, dia pengen banget. Tapi kondisinya memang belum sehat," katanya.

Seperti diberitakan, Ginan lahir normal pada Kamis (19/9). Namun dari mulut Ginan terdapat daging yang awalnya diindikasikan sebagai kembarannya. Daging ini memiliki tiga kaki dan dua kelamin lelaki. Belum diketahui penyebabnya, tapi menurut keterangan Ai Rohaeti, di keluarga besarnya ada keturunan kembar. "Anak saya atau sepupunya Ginan juga kembar. Ada keluarga saya yang lain juga punya anak kembar," katanya. (Siti Fatimah)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas