Jalan Braga Akan Diganti Beton Khusus
Jalan di Braga yang sejak dilapisi batu andesit beberapa tahun lalau menjadi sering rusak akan kembali diperbaiki.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Jalan di Braga yang sejak dilapisi batu andesit beberapa tahun lalau menjadi sering rusak akan kembali diperbaiki. Rencananya, pada perbaikan nanti, lapisan jalan di Jalan Braga ini tak akan lagi berupa batu andesit, melainkan dengan beton pola (pattern concrete).
Selain biayanya lebih murah ketimbang pemasangan dan perawatan batu andesit, beton pola juga indah dan lebih kuat. Dengan beton pola, permukaan beton yang semula sederhana dapat menjadi suatu karya seni dengan tekstur indah dan warna-warna menawan. Beton pola ini biasanya digunakan pada area driveway kendaraan, tempat parkir kendaraan, carport, lobby plaza, taman, teras, atau tepi kolam renang. Bahkan sering pula digunakan untuk lantai interior.
Ridwan mengatakan, berdasarkan pengalamannya sebagai arsitek yang pernah menerapkannya di Jakarta, beton pola ini membuat jalan nyaman seperti pedestrian, tapi lebih kuat.
"Betonnya kuat dan tidak bergelombang, tapi penampilannya estetik seperti batu. Menurut saya itu reccomended," ujar Ridwan di sela kunjungannya ke Kelurahan Cijawura, Kecamatan Buahbatu, Minggu (29/9/2013).
Meski Ridwan tidak mengingat berapa biaya operasional pembetonan, ia dapat memastikan harganya lebih murah ketimbang pemasangan batu.
Ridwan mengatakan wacana pembetonan ini menjadi prioritas menengah dalam agendanya. Dalam tiga bulan pertama kepemimpinannya, Ridwan mengaku lebih memprioritaskan pembinaan dan penataan gelandangan serta pedagang kaki lima (PKL). "Jadi utamanya tetap mengurusi jalan bolong, banjir, PKL, dan sampah. Lain-lain itu bagian yang mudah dikerjakan," katanya.
Meski demikian, Ridwan mengaku serius dengan rencananya ini. "Tahun depan (program beton pola ini) sudah bisa dianggarkan," ujarnya.
Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung, Entang Suryaman, mengatakan ketidaksetujuannya dengan rencana Wali Kota mengganti lapisan andesit di jalan braga dengan beton. "Jelas saya tidak setuju. Andesit sudah bagus. Kalau diubah, itu jadinya hanya penghamburan biaya," ujarnya, kemarin.
Entang mengatakan, pemasangan batu andesit di Jalan Braga, bukan tanpa alasan. Tahun 2008 silam, Braga dicanangkan jadi areal pejalan kaki (pedestrian). Karena itu pula, ujarnya, Braga dilapisi andesit.
"Jalan Braga itu tidak berlubang dan bisa dilalui kendaraan. Cari kegiatan lain yang belum disentuh DBMP, dong," ucap Entang. DMBP yang ia maksud, yakni Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung. Batu andesit sendiri kerapkali mengalami kerusakan dan terus diperbaiki.
"Memang ada unsur estetika yang perlu ditata. Masih ada batu yang beda ukuran. Ada yang kecil dan besar. Itu harus dievaluasi ke pengembang atau di DBMP sendiri. Kalau mau diganti, jangan beton," tutur Entang.
Menurut Entang, Ridwan hanya membuat gebrakan tanpa menentukan prioritas anggaran. Ia berharap anggaran miliaran rupiah tak harus terkuras lagi dari APBD untuk estetika Braga. "Pekerjaan rumah Kota Bandung banyak sekali yang perlu diselesaikan. Seperti PKL dan sampah sudah sangat mengganggu masyarakat," ujarnya.(bb)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.