Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru Rino Syahril

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Ayah mana yang tak cemas, saat putrinya yang masih SD tidak pulang-pulang semenjak pergi sekolah.

Itulah yang dialami Za (29), warga Jalan Tuanku Tambusai. Pada Rabu (25/9/2013) pekan lalu, anaknya yang berinisial F tak kunjung pulang.

Bahkan saat dicari ke sekolah, ternyata F yang masih duduk di bangku kelas 5 SD itu sudah pulang. Ternyata, keesokan harinya, Kamis (26/9/2013), Za mengetahui anaknya dibawa lari oleh supir angkot inisial Jh (pelaku).

Tidak terima dengan ulah supir oplet jurusan panam itu, Za melaporkan Jh ke Polresta Pekanbaru. Za berharap agar pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya.

Menurut penuturan Za, Rabu itu anaknya seperti biasa pergi ke sekolahnya di Jalan Belimbing, Marpoyan Damai. Namun, setelah hari menunjukan pukul 17.00 wib, ternyata F tak kunjung pulang.

Merasa khawatir, Za bergegas pergi ke sekolah anaknya. Sesampainya di sekolah, Za langsung menemui kepala sekolah. Namun sang kepala sekolah memberitahukan anaknya sudah pulang sejak pukul 12.30.

Za spontan terkejut, dan bergegas mencari anaknya. Za lantas menanyakan F kepada teman-teman sekolahnya. Namun tidak ada yang tahu. Setelah nihil mencari seharian, Za melanjutkannya pada Kamis keesokan harinya.

Hasilnya, Kamis sekitar pukul 11.00, Za berhasil menemukan anaknya yang ternyata dibawa kabur oleh Jhoni (24). Tidak terima atas ulah Jhoni, korban melaporkan Jhoni ke Polresta Pekanbaru.

Kabid Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo, Minggu (29/9/2013), membenarkan ada laporan melarikan anak gadis dibawah umut itu secara tertulis dari jajaran Polresta Pekanbaru masuk ke Polda Riau.

"Laporannya saat ini masih dalam penyelidikan pihak reskrim jajaran Polresta Pekanbaru, dan korban sudah dimintai keterangan oleh penyidik," tandasnya.