TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi bersama pihak terkait masih terus mencari imigran gelap yang hanyut di perairan Agrabinta, Cianjur, Jawa Barat, setelah kapal yang mereka tumpangi pecah dihantam ombak.

"Penyelamatan terhadap korban tenggelamnya kapal atau perahu yang ditumpangi beberapa orang yang diduga imigran gelap asal Irak maupun Lebanon, masih terus kami lakukan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (1/10/2013).

Hingga kemarin sore, lanjut Agus, sudah ditemukan 69 imigran gelap. Rinciannya, 28 orang dalam keadaan hidup, dan 41 orang dalam keadaan meninggal dunia.

"Untuk korban meninggal dunia, seluruhnya akan diidentifikasi post-mortem oleh RS Polri Kramat Jati. Sementara, yang dalam keadaan hidup 24 orang, sudah kami serahkan ke pihak Imigrasi Sukabumi, sedangkan empat lainnya di RSUD Cianjur," ungkapnya.

Upaya pencarian sempat dihentikan, mengingat gelombang air laut cukup tinggi yang mencapai enam meter.

"Pagi tadi pencarian sudah dilanjutkan kembali. Semoga dalam waktu yang tidak terlalu lama bisa kami peroleh keseluruhan korban, baik yang hidup maupun meninggal," tuturnya.

Agus menjelaskan, jumlah penumpang secara keseluruhan belum diketahui pasti.

"Belum ada jumlah pasti. Untuk itu, pihak Polri, dalam hal ini dari Direktorat Polisi Perairan dan Polres, juga dibantu sepenuhnya oleh instansi terkait termasuk masyarakat, untuk melakukan pencarian sampai waktu yang belum ditentukan," paparnya. (*)