Penetapan Bupati Sumba Barat Daya, Tiga Warga Tertancap Panah
Tiga warga tertancap panah saat terjadi keributan di Kampung Radamata, Desa Kalembukaha, Kecamatan Kota
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Pos Kupang, Alfons Nedabang
TRIBUNNEWS.COM, TAMBOLAKA - Tiga warga tertancap panah saat terjadi keributan di Kampung Radamata, Desa Kalembukaha, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Sabtu (28/9/2013). Kerugian lainnya,
empat rumah warga ludes terbakar.
Dua dari tiga warga yang terkena panah mengalami luka berat, yakni Monggo Dendo (50). Dendo menderita luka di dahi dan paha kiri. Seorang lainnya, Dairo Malo (45), mengalami luka panah di betis kanan.
Kedua korban sempat dirawat di Rumah Sakit Caritas Tambolaka, namun kemudian dievakuasi ke RSUD Waikabubak, Sumba Barat. Korban ketiga diketahui bernama Herimus Rangga Ara (28), asal Desa Maganipi, Kecamatan Kodi Utara. Herimus
mengalami luka di bagian telapak tangan.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 11.30 Wita itu dibenarkan Kapolsektif Loura, Komisaris Polisi (Kompol) YT Goro, dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol dan Linmas), Alex S Kodi, saat dikonfirmasi Pos Kupang (Tribunnews.com Network), Senin (30/9/2013).
Goro menjelaskan, sekelompok warga mendatangi warga lainnya di Kampung Radamata untuk meminta kembali barang taruhan karena yang menang Pemilukada SBD adalah pasangan calon dr Kornelius Kodi Mete-Drs Daud Lende Umbu Moto
(KONco OLE ATE), mengacu pada hasil perhitungan ulang Polres Sumba Barat serta rapat pleno ulang rekapitulasi perolehan suara yang dilakukan KPUD SBD.
Sebelumnya, warga yang didatangi sudah mengambil barang taruhan karena pada rapat pleno pertama, KPUD SBD menetapkan pasangan Markus Dairo Talu SH-Drs Dara Tanggu Kaha (MDT-DT) sebagai pemenang Pemilukada SBD. Keputusan
KPUD dikuatkan dengan putusan Mahkamah Konstitusi yang menangani perkara perselisihan hasil Pemilukada.
"Ini kasus dilatarbelakangi perjudian. Ada warga yang menagih kembali barang taruhan karena merasa menang. Saya sudah periksa pelapor dan buat laporan polisi. Karena kasus ini banyak yang terkait, jadi saya langsung limpahkan ke Polres Sumba Barat," jelas Goro.
Dikatakannya, setelah mengetahui kejadian tersebut polisi langsung terjun ke lokasi untuk mengendalikan situasi. Goro mengungkapkan, polisi mengamankan sembilan sepeda motor taruhan untuk dijadikan barang bukti.
"Pemiliknya belum tahu. Motor-motor itu diambil dari kepala desa. Kami minta daftar identitas pemilik sepeda motor dari kepala desa," katanya.
Selain itu, lanjut Goro, polisi menahan tiga sepeda motor yang ditinggalkan pemiliknya saat mengetahui polisi melakukan patroli.
"Kemungkinan mereka mau menjarah, tapi karena tahu ada patroli mereka lari meninggalkan sepeda motornya," ujar Goro. Ia mengatakan, polisi masih terus melakukan patroli untuk mengamankan situasi.
Kepala Kesbangpol dan Linmas Kabupaten SBD, Alex Kodi, mengatakan, situasi di Kelembukaha sudah terkendali sejak aparat keamanan turun ke lokasi beberapa saat setelah kejadian.
Diberitakan sebelumnya, Asterius Toda Bili (40), warga Kampung Kumi Baba, Desa Bukembero, Kecamatan Kodi Utara-SBD, Jumat (30/8/2013), sekitar pukul 13.30 tewas dibunuh. elain korban tewas, seorang warga lainnya luka terkena panah, tapi belum diketahui identitasnya dan delapan rumah di desa itu dibakar. Korban menderita luka
tebasan parang satu kali di leher bagian kiri. Belum diketahui pasti penyebab hingga terjadinya aksi pembunuhan itu. Dugaan sementara korban dibunuh akibat kalah taruhan (perjudian) pada pemilihan bupati dan wakil bupati SBD periode 2013-2018.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.